Website error saat sedang browsing? Atau khawatir pengunjung website Anda kabur karena masalah teknis? Tenang, masalah ini umum terjadi.
Artikel ini akan memandu Anda memahami penyebab umum error pada website dan memberikan solusi praktis.
Memahami Kode Error HTTP
Ketika website bermasalah, kode angka seperti 404, 500, dan lainnya sering muncul. Kode ini adalah kode error HTTP, cara komunikasi antara browser (Chrome, Firefox, dll.) dan server website, yang memberi petunjuk tentang masalah yang terjadi.
1. Error 400 Bad Request
Error 400 menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan dari browser karena ada masalah pada permintaan itu sendiri.
Penyebab Error 400 Bad Request
- Kesalahan Sintaks URL: Typo, karakter yang tidak didukung, atau format URL yang salah (misalnya, spasi berlebih atau karakter khusus yang hilang) dapat menyebabkan error ini.
- Cache dan Cookies Browser yang Rusak: Cache dan cookies yang kedaluwarsa atau rusak dapat mengganggu permintaan ke server.
- Ukuran Request Terlalu Besar: Mengunggah file (gambar, video, dll.) yang melebihi batas ukuran yang diizinkan server dapat memicu error 400.
- Masalah Cache DNS: Data DNS yang kedaluwarsa dapat mengarahkan permintaan ke alamat yang salah, terutama setelah website memperbarui konfigurasi servernya.
- Ekstensi Browser: Ekstensi seperti pemblokir iklan atau alat privasi dapat mengubah permintaan, sehingga server menolaknya
Solusi Error 400 Bad Request
- Periksa URL: Pastikan URL yang Anda masukkan benar, tidak ada typo, karakter aneh, atau spasi berlebih. Jika URL-nya kompleks, coba gunakan URL encoder untuk memastikan formatnya benar.
- Hapus Cache dan Cookies Browser:
- Chrome/Edge: Buka Settings > Privacy and security > Clear browsing data. Pilih “Cached images and files” dan “Cookies and other site data“.
- Firefox: Buka Settings > Privacy & Security > Cookies and Site Data > Clear Data.
- Coba Browser atau Perangkat Lain: Untuk mengisolasi masalah, coba akses website menggunakan browser lain (misalnya, Safari jika biasanya menggunakan Chrome) atau perangkat lain (misalnya, smartphone).
- Flush DNS Cache:
- Windows: Buka Command Prompt (ketik “cmd” di search bar) dan jalankan perintah:
ipconfig /flushdns
- macOS/Linux: Buka Terminal dan jalankan perintah:
sudo killall -HUP mDNSResponder
(macOS) atausudo systemd-resolve --flush-caches
(Linux).
- Windows: Buka Command Prompt (ketik “cmd” di search bar) dan jalankan perintah:
- Nonaktifkan Ekstensi Browser: Coba nonaktifkan sementara ekstensi browser, terutama pemblokir iklan, untuk melihat apakah itu penyebabnya.
- Kurangi Ukuran File yang Diunggah: Jika Anda mengunggah file, kompres gambar atau bagi file besar menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.
- Periksa Koneksi Internet: Koneksi yang lemah atau tidak stabil dapat merusak permintaan. Coba restart router atau ganti jaringan.
- Tunggu Beberapa Saat: Jika error tetap ada, mungkin ada masalah di sisi server. Tunggu beberapa menit, lalu coba lagi. Jika masalah berlanjut, hubungi dukungan teknis website tersebut.
2. Error 401 Unauthorized
Error 401 menunjukkan bahwa server menolak akses ke sumber daya karena kredensial autentikasi tidak valid atau tidak ada.
Penyebab Error 401 Unauthorized
- Kredensial Tidak Valid: Username, password, atau kunci API yang salah.
- Sesi Kedaluwarsa: Token autentikasi atau cookies mungkin sudah habis masa berlakunya.
- Cache/Cookies Rusak: Data browser yang kedaluwarsa dapat mengganggu proses autentikasi.
- Typo URL: Mengakses link yang salah atau sudah kedaluwarsa.
- Konfigurasi Server yang Salah: Plugin keamanan, aturan
.htaccess
, atau masalah DNS dapat memblokir akses.
Solusi Error 401 Unauthorized
- Periksa Kredensial dan URL:
- Pastikan username, password, atau kunci API yang dimasukkan sudah benar.
- Pastikan URL dieja dengan benar dan mengarah ke sumber daya yang valid.
- Jika tidak yakin, reset kredensial dan hindari mencoba login berulang kali dengan kredensial yang salah.
- Hapus Cache dan Cookies Browser:
- Chrome/Edge: Settings > Privacy > Clear browsing data.
- Firefox: Settings > Privacy & Security > Clear Data.
- Flush DNS Cache:
* Windows: Buka Command Prompt, laluipconfig /flushdns
* Mac/Linux: Buka Terminal, lalusudo killall -HUP mDNSResponder
- Periksa Pengaturan Server (Untuk Pemilik Website):
- Nonaktifkan Plugin/Tema: Plugin keamanan yang salah konfigurasi (misalnya, Wordfence) dapat memblokir akses. Nonaktifkan sementara melalui admin WordPress.
- Periksa Aturan .htaccess: Pastikan tidak ada aturan yang terlalu ketat yang menolak akses.
- Validasi Header Autentikasi: Untuk API, pastikan token valid dan izin sudah diatur.
- Atasi Timeout Sesi:
- Login ulang jika terlalu lama tidak aktif, terutama di portal perbankan atau admin.
- Untuk API, refresh token yang kedaluwarsa menggunakan OAuth atau protokol serupa.
3. Error 403 Forbidden
Error 403 menunjukkan bahwa server memahami permintaan, tetapi menolak untuk memberikan akses ke sumber daya yang diminta.
Penyebab Error 403 Forbidden
- Izin File/Direktori: Izin yang salah (misalnya,
755
untuk folder,644
untuk file) memblokir akses. - .htaccess Rusak/Salah Konfigurasi: Kesalahan dalam file konfigurasi Apache (
.htaccess
) dapat membatasi akses. - Tidak Ada Halaman Indeks: Tidak adanya
index.html
atauindex.php
di direktori root memicu error. - Konflik Plugin: Plugin WordPress yang bermasalah dapat memberlakukan aturan akses yang tidak diinginkan.
- Masalah DNS/IP: Record A yang salah atau nameserver yang kedaluwarsa mengarahkan ke IP yang diblokir.
- Infeksi Malware: Plugin keamanan atau pemindaian server mungkin mengunci sumber daya untuk mencegah serangan.
- Konflik Cache: Cache/cookies di browser tidak cocok dengan URL atau izin yang diperbarui
Solusi Error 403 Forbidden
- Hapus Cache dan Cookies Browser:
- Chrome/Firefox/Safari: Buka pengaturan browser → Privacy & Security → Clear browsing data. Pilih Cached images and files and Cookies.
- Periksa Izin File dan Folder:
- Reset izin melalui FTP atau file manager hosting:
- Folder:
755
- File:
644
- Folder:
- Reset izin melalui FTP atau file manager hosting:
- Pulihkan atau Buat Ulang File .htaccess:
- Cadangkan dan hapus file
.htaccess
yang ada. - Jika error hilang, buat ulang file
.htaccess
yang bersih melalui WordPress (Settings → Permalinks → Save) atau tambahkan aturan dasar secara manual:apache RewriteEngine On RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d RewriteRule ^(.*)$ index.php?/$1 [L]
- Cadangkan dan hapus file
- Nonaktifkan Plugin WordPress:
- Ubah nama folder
wp-content/plugins
menjadiplugins-disabled
melalui FTP. - Aktifkan kembali plugin satu per satu untuk mengidentifikasi konflik.
- Ubah nama folder
- Verifikasi Pengaturan DNS dan IP:
- Pastikan record A domain mengarah ke alamat IP penyedia hosting.
- Perbarui nameserver jika baru saja migrasi host.
- Unggah Halaman Indeks:
Tambahkan fileindex.html
atauindex.php
default ke direktori kosong. - Pindai Malware:
Gunakan plugin keamanan seperti Wordfence atau Sucuri. - Nonaktifkan CDN/VPN Sementara
4. Error 404 Not Found

Error 404 terjadi ketika server tidak dapat menemukan halaman web atau sumber daya yang diminta.
Penyebab Error 404 Not Found
- URL Salah atau Typo: Kesalahan ketik sederhana pada URL.
- Konten Dipindahkan atau Dihapus: Halaman dihapus atau struktur URL berubah tanpa redirect yang tepat.
- Link Rusak: Link internal atau eksternal mengarah ke halaman yang tidak ada.
- Konfigurasi Server/DNS:
- Masalah DNS: Propagasi domain atau pengaturan DNS yang salah.
- Izin File: Izin yang salah (misalnya, folder tidak diatur ke 755 atau file ke 644).
- .htaccess Rusak: File server yang salah konfigurasi mengganggu routing URL.
- Masalah Caching: Browser atau plugin menyajikan versi halaman yang di-cache dan sudah kedaluwarsa.
Solusi Error 404 Not Found
Untuk Pengguna
- Periksa URL: Pastikan ejaan dan formatnya benar.
- Hapus cache browser: Hapus data yang kedaluwarsa.
- Coba Mode Incognito: Lewati masalah terkait cache atau ekstensi.
Untuk Pemilik Website
- Identifikasi Error 404:
- Gunakan Google Search Console (Crawl → Not Found).
- Jalankan crawler seperti Screaming Frog atau Ahrefs.
- Perbaiki Link Rusak dan Redirect:
- Redirect 301: Arahkan halaman yang dihapus/dipindahkan secara permanen ke konten yang relevan (misalnya, plugin WordPress Rank Math atau Yoast SEO).
- Perbarui link internal/eksternal ke URL yang benar.
- Penyesuaian Server dan File:
- Perbaiki .htaccess: Reset melalui permalink WordPress (Settings → Permalinks → Save) atau manual via FTP.
- Sesuaikan Izin File: Atur folder ke 755 dan file ke 644.
- Perbaiki Pengaturan DNS: Pastikan domain mengarah ke server yang benar.
- Halaman 404 Kustom:
Desain halaman 404 yang user-friendly dengan:- Kotak pencarian.
- Link navigasi ke halaman-halaman penting.
- Pesan yang jelas (misalnya, “Halaman tidak ditemukan”).
- Pantau dan Cegah:
- Audit link secara teratur dan perbarui URL selama migrasi situs.
- Gunakan alat pemeriksa link rusak (broken link checker).
5. Error 408 Request Timeout

Error 408 terjadi ketika server menunggu terlalu lama untuk menerima permintaan lengkap dari browser, yang mengakibatkan timeout.
Penyebab Error 408 Request Timeout
Masalah di Sisi Client
- Koneksi internet lambat/tidak stabil.
- URL salah (typo, link kedaluwarsa).
- Ekstensi/plugin browser yang bermasalah.
- Lalu lintas jaringan yang padat.
Masalah di Sisi Server
- Server overload.
- Pengaturan timeout yang salah (terlalu singkat untuk upload besar).
- Bottleneck di tingkat aplikasi (kueri database lambat, kode tidak efisien).
- Server web yang salah konfigurasi (Apache/Nginx).
Solusi Error 408 Request Timeout
Sisi Client
- Periksa URL: Cek typo atau link rusak.
- Uji Koneksi Internet: Restart router atau ganti ke jaringan yang lebih stabil.
- Muat Ulang Halaman: Masalah server/klien sementara mungkin hilang.
- Hapus Cache Browser: Data cache yang kedaluwarsa dapat mengganggu.
- Nonaktifkan Ekstensi Browser: Sementara matikan pemblokir iklan atau VPN.
Sisi Server
- Sesuaikan Pengaturan Timeout Server:
- Apache: Tingkatkan
RequestReadTimeout
di.htaccess
atau konfigurasi Apache:RequestReadTimeout handshake=0 header=40-60,MinRate=500 body=60,MinRate=500
(Tingkatkan nilai header/body untuk upload besar). - Nginx: Ubah
client_body_timeout
danclient_header_timeout
dinginx.conf
:client_body_timeout 60s; client_header_timeout 60s;
(Sesuaikan nilai dalam detik).
- Apache: Tingkatkan
- Pantau Log Server: Identifikasi pola (misalnya, lonjakan lalu lintas, permintaan lambat) menggunakan log di
/var/log/apache2/error.log
(Apache) atau/var/log/nginx/error.log
(Nginx). - Optimalkan Kode Aplikasi: Atasi kueri database yang lambat, kebocoran memori, atau algoritma yang tidak efisien.
- Skala Resource Server: Upgrade perangkat keras atau gunakan load balancer.
6. Error 500 Internal Server Error

Error 500 adalah respons umum dari server yang menunjukkan adanya masalah, tetapi tidak memberikan detail spesifik.
Penyebab Error 500 Internal Server Error
- File .htacces Rusak
File.htaccess
yang corrupt dapat menggangu pengoperasian server. - Plugin atau Tema Bermasalah
Plugin yang tidak kompatibel, usang sering memicu eror ini. - Limit Memori PHP Terlalu Rendah
Skrip PHP butuh memori lebih dariphp.ini
- Izin File Folder Salah
file atau folder dengan izin akses tidak tepat menghalangi eksekusi skrip - Server Overload
traffic tinggi atau koneksi database gagal - Kesalahan Kode
Bug dalam skrip menyebabkan server gagal.
Solusi Error 500 Internal Server Error
Untuk Pengunjung Situs
- Muat ulang Ctrl+F5
- Hapus Cache Browser
- Cek Status Apakah server sedang offline.
Untuk Pengelola Situs
- Nonaktifkan Plugin/Tema
- Masuk ke plugin, nonaktifkan satu per satu.
- Jika tidak bisa, ubah nama folder di
wp-content/plugins
- Periksa FIle .htaccess
Rename menjadi.htaccess-bak
- Tingkatkan Limit Memori
Edit filephp.ini
, tambahkan:
define('WP_MEMORY_LIMIT', '256M');
- Perbaiki Izin File
Atur Izin folder ke 755, file 644. - Aktifkan Debugging
Tambahkan kode berikut diwp-config.php
define('WP_DEBUG', true);
define('WP_DEBUG_LOG', true);
- Periksa Log Eror
- Perbaiki Database
Gunakan phpMyAdmin - Restore Backup
7. Error 501 Not Implemented

Error 501 terjadi ketika server tidak dapat memenuhi permintaan karena kurangnya dukungan untuk fungsionalitas yang dibutuhkan.
Penyebab Error 501 Not Implemented
- Metode HTTP Tidak Didukung: Server tidak mengenali atau mendukung metode HTTP yang digunakan (misalnya, klien mengirim permintaan
PATCH
ke server yang hanya menanganiGET
danPOST
). - Konfigurasi Server Salah: Pengaturan server salah, perangkat lunak kedaluwarsa, atau modul hilang (misalnya, ekstensi PHP).
- Server Overload atau Maintenance: Disfungsi server sementara karena lalu lintas tinggi atau pembaruan.
- Malware atau Masalah Cache: Virus di sisi klien atau cache browser yang rusak dapat memicu error.
- Gangguan Proxy/VPN: Server proxy atau VPN yang salah konfigurasi dapat mengganggu komunikasi.
Solusi Error 501 Not Implemented
Sisi Client
- Muat Ulang Halaman: Refresh halaman (gunakan Ctrl + F5 untuk hard reload).
- Hapus Cache Browser: Hapus data cache yang bermasalah.
- Nonaktifkan Proxy/VPN: Matikan VPN atau pengaturan proxy.
- Pindai Malware: Gunakan perangkat lunak antivirus.
- Uji Browser Alternatif: Periksa apakah error berlanjut di browser lain.
Sisi Server
- Verifikasi Metode HTTP: Pastikan server mendukung metode HTTP yang digunakan.
- Perbarui Perangkat Lunak Server: Instal pembaruan untuk server web (misalnya, Apache, NGINX) dan bahasa backend (misalnya, PHP, Node.js).
- Tinjau Konfigurasi Server:
- Periksa kesalahan sintaks di file konfigurasi server (misalnya,
.htaccess
di Apache). - Pastikan modul yang diperlukan (misalnya,
mod_ssl
untuk HTTPS) diaktifkan.
- Periksa kesalahan sintaks di file konfigurasi server (misalnya,
- Hubungi Penyedia Hosting: Laporkan masalah ke dukungan hosting.
8. Error 502 Bad Gateway
Error 502 terjadi ketika server yang bertindak sebagai gateway atau proxy tidak dapat menerima respons valid dari server upstream.
Penyebab Error 502 Bad Gateway
- Server Overload: Lalu lintas tinggi atau kehabisan resource pada server proxy/upstream.
- Masalah Konektivitas Jaringan: Kehilangan paket, koneksi tidak stabil, atau kesalahan konfigurasi firewall.
- Kesalahan Konfigurasi DNS: Pengaturan DNS salah atau penundaan propagasi.
- Kegagalan Server Backend: Crash perangkat keras, kesalahan perangkat lunak, atau maintenance.
- Masalah Browser atau Cache: Data browser lokal yang rusak (cookies, cache).
Solusi Error 502 Bad Gateway
Untuk Pengguna Akhir (Pengunjung)
- Refresh halaman.
- Hapus cache/cookies browser.
- Uji dalam mode incognito.
- Periksa status website (misalnya, Down For Everyone).
- Flush DNS cache.
- Nonaktifkan layanan VPN/proxy.
Untuk Administrator Website
- Restart layanan server (misalnya, NGINX, Apache) atau PHP-FPM.
- Tingkatkan resource server.
- Tinjau pengaturan CDN/firewall.
- Debug kode backend.
- Pantau DNS dan sertifikat SSL.
9. Error 503 Service Unavailable

Error 503 terjadi ketika server untuk sementara tidak dapat menangani permintaan karena overload, maintenance, atau masalah teknis.
Penyebab Error 503 Service Unavailable
- Server overload: Lalu lintas tinggi melebihi kapasitas server.
- Maintenance: Pembaruan atau perbaikan terjadwal.
- Kehabisan Resource: Batas CPU, memori, atau ruang disk tercapai.
- Masalah Jaringan/DNS: Masalah konektivitas atau pengaturan DNS yang salah.
- Kesalahan Konfigurasi Firewall: Memblokir lalu lintas yang sah.
- Kesalahan Aplikasi/Kode: Bug di plugin, tema, atau skrip sisi server.
Solusi Error 503 Service Unavailable (Pengunjung)
- Refresh halaman atau tunggu beberapa menit.
- Periksa media sosial atau halaman status website.
- Hapus cache browser atau coba dari perangkat/jaringan lain.
Solusi Error 503 Service Unavailable (Admin Website)
Perbaikan Langsung
- Periksa Resource Server:
- Gunakan dashboard hosting (misalnya, Resources Usage Hostinger).
- Hapus file yang tidak perlu atau upgrade paket hosting.
- Restart Server/Peralatan Jaringan: Reboot server hosting atau router lokal.
Penyesuaian Teknis
- Nonaktifkan Sementara Plugin/CDN:
- Untuk WordPress, nonaktifkan plugin via SFTP (ubah nama folder
plugins
). - Jeda layanan CDN (misalnya, Kinsta CDN atau Cloudflare).
- Untuk WordPress, nonaktifkan plugin via SFTP (ubah nama folder
- Tinjau Aturan Firewall: Pastikan konfigurasi tidak memblokir lalu lintas yang valid.
- Perbaiki Masalah DNS:
- Flush DNS cache (misalnya,
ipconfig /flushdns
di Windows). - Beralih ke server DNS publik seperti Google DNS.
- Flush DNS cache (misalnya,
10. Your connection is not secure

Peringatan “Not Secure” muncul ketika website tidak memiliki enkripsi HTTPS, sehingga data pengguna menjadi berisiko.
Penyebab “Not Secure” pada Website
- Tidak Ada Sertifikat SSL: Website menggunakan HTTP (bukan HTTPS).
- Sertifikat SSL Kedaluwarsa/Tidak Valid: Sertifikat sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Mixed Content: Halaman HTTPS memuat resource (gambar, skrip) melalui HTTP.
- Browser/Cache Kedaluwarsa: Browser lama mungkin tidak mendukung protokol TLS modern.
- Konfigurasi Server Salah: Pemasangan sertifikat SSL yang tidak tepat.
Solusi “Not Secure” pada Website
- Pasang atau Perbarui Sertifikat SSL:
- Gratis: Let’s Encrypt atau SSL dari hosting (misalnya, SiteGround, Hostinger).
- Berbayar: Pilih validasi domain (DV), organisasi (OV), atau extended (EV).
- Periksa Pemasangan: Gunakan SSL Checker.
- Paksa Pengalihan HTTPS:
- Tingkat Server: Konfigurasi
.htaccess
(Apache) ataunginx.conf
(Nginx). - Plugin WordPress: Really Simple SSL atau WP Force SSL.
- Tingkat Server: Konfigurasi
- Hilangkan Mixed Content:
- Alat Pemindaian: Why No Padlock? atau developer tools browser (F12 > Console).
- Perbarui Link: Ganti
http://
denganhttps://
.
- Perbarui Sertifikat Kedaluwarsa:
Atur pengingat kalender. - Hapus Cache Browser dan Server:
- Browser: Hapus status SSL (Chrome:
chrome://net-internals/#hsts
). - WordPress: Gunakan plugin caching (misalnya, WP Rocket).
- Browser: Hapus status SSL (Chrome:
- Verifikasi Waktu/Tanggal Sistem:
Sinkronkan pengaturan waktu. - Perbarui Browser dan Perangkat Lunak Server:
Pastikan browser dan server mendukung TLS versi modern.
Kesimpulan
Website error sering terjadi, tetapi dengan memahami penyebab dan solusinya, Anda dapat mengatasi masalah dengan cepat dan menjaga website tetap optimal.
Jika masalah berlanjut, jangan ragu untuk menghubungi penyedia hosting atau pengembang web.