Pernah merasa konten kamu sudah bagus tapi tetap sepi pengunjung? Kamu mungkin sudah muncul di Google, tapi rasanya “tenggelam” begitu saja. Masalahnya, Google kini makin pintar dengan AI Snippet (AI Overviews), dan kalau website kamu tidak bisa “dimengerti” oleh AI, kamu akan makin sulit ditemukan.
Di sinilah Structured Data berperan. Ini adalah cara kamu memberi tahu Google dengan jelas arti kontenmu, sehingga kamu bisa tampil menonjol dan jangkauanmu di hasil pencarian jadi lebih luas.
Kenapa Structured Data Penting?
Untuk memberi gambaran, lihat perbedaan halaman yang tidak pakai dan yang sudah pakai Structured Data saat “dibaca” oleh AI Google.
| Tanpa Structured Data (AI Bingung) | Dengan Structured Data (AI Paham) |
| “Sebuah teks menyebutkan ‘5.0’ dan ‘150 ulasan’. Ini mungkin rating?” | “Ini adalah Rating produk. Nilainya 5.0 dari 150 ulasan.” |
| “Ada tulisan ‘Rp100.000’. Entah ini harga, donasi, atau apa.” | “Ini adalah Harga produk. Mata uangnya IDR (Rupiah).” |
| “Ada nama ‘Chef Budi’ di bagian bawah.” | “Chef Budi’ adalah Penulis dari Resep ini.” |
| “Artikel ini punya daftar langkah-langkah.” | “Ini adalah tutorial HowTo (Cara Memasak Nasi Goreng).” |
Saat AI paham kontenmu dengan jelas, mereka jadi lebih percaya diri untuk menjadikan kontenmu sebagai sumber jawaban di AI Snippet. Ini adalah kuncinya.
5 Cara Menerapkan Structured Data
Memulainya tidak serumit kedengarannya. Berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa kamu ikuti untuk menerapkannya.
1. Pahami Konsep Structured Data
Sederhananya, Structured Data (atau sering disebut Schema) adalah “label” atau “tag” khusus yang kamu tambahkan ke kode website. Tujuannya cuma satu: memberi tahu mesin pencari seperti Google dengan sangat jelas tentang isi halamanmu.
Misalnya, kamu memberi tahu bahwa “Rp150.000” itu adalah harga, “Budi” itu penulis, dan “5 Bintang” itu rating. Tanpa label ini, AI Google hanya “menebak-nebak” arti kontenmu, tapi dengan Structured Data, kamu memberi mereka jawaban yang pasti.
2. Pilih Jenis Schema yang Tepat
Schema adalah “kosakata” dari Structured Data. Ada banyak sekali jenisnya, tapi kamu tidak perlu pakai semuanya. Cukup pilih yang paling relevan dengan jenis konten dan bisnismu.
Ini penting agar AI Snippet bisa menarik data yang benar dari halamanmu. Berikut beberapa yang paling umum digunakan:
a. Product
Ini krusial untuk toko online. Gunakan schema Product untuk memberi info penting seperti harga, ketersediaan stok, dan rating produk (AggregateRating).
b. Article
Sangat cocok untuk blog atau media. Pakai Article atau sub-tipe spesifiknya seperti NewsArticle atau BlogPosting untuk memberi tahu Google siapa penulisnya dan kapan tanggal publikasinya.
c. LocalBusiness
Wajib dipakai untuk bisnis lokal seperti restoran, klinik, atau bengkel. Kamu bisa masukkan alamat, jam buka, dan nomor telepon agar mudah ditemukan di pencarian lokal.
d. HowTo
Jika kontenmu adalah tutorial, gunakan schema HowTo. Ini sangat disukai AI untuk menampilkan jawaban langkah-demi-langkah yang jelas.
e. FAQPage
Untuk halaman tanya-jawab, pakai FAQPage. Ini berpotensi membuat daftar pertanyaan dan jawabanmu muncul langsung di bawah hasil pencarian.
3. Buat Kode JSON-LD
Dulu, ini mungkin terdengar rumit, tapi sekarang kamu tidak perlu pusing menulis kode dari nol. Cara termudah dan paling disukai Google adalah menggunakan format JSON-LD, yaitu blok skrip yang terpisah dari konten utamamu.
Kamu bisa pakai alat Schema Generator gratis yang banyak tersedia online. Cukup masukkan data di formulir (misal, nama produk, harga, jam buka), dan alat itu akan otomatis membuatkan kode JSON-LD untukmu.
4. Pasang Kode di Website
Setelah kodenya jadi, kamu perlu meletakkannya di halaman yang tepat. Kode JSON-LD ini biasanya ditempatkan di dalam bagian <head> atau <body> dari HTML halamanmu.
Kalau kamu pakai platform seperti WordPress, banyak plugin SEO (seperti Rank Math atau Yoast SEO) yang sudah punya fitur ini. Kamu sering kali tinggal mengisi kolom yang disediakan, dan plugin itu yang akan mengurus kodenya. Jika tidak, kamu bisa menambahkannya secara manual ke header situs atau melalui Google Tag Manager.
5. Uji dan Validasi Kode
Ini adalah langkah yang sering terlewat tapi sangat penting. Jangan sampai ada kode yang salah atau kurang. Google menyediakan alat gratis untuk ini bernama Rich Results Test.
Cukup masukkan URL halamanmu ke alat tersebut. Google akan memberitahumu apakah Structured Data kamu valid dan berpotensi memunculkan rich results (tampilan kaya, yang menjadi dasar AI Snippet). Jika ada error atau peringatan, alat itu akan menunjukkan di mana letak kesalahannya agar bisa segera kamu perbaiki.
Kesimpulan
Menggunakan Structured Data mungkin terlihat teknis di awal, tapi ini adalah investasi penting untuk masa depan websitemu. Ini adalah cara paling efektif untuk memastikan AI Google memahami kontenmu, bukan cuma sekadar membacanya.
Saat kamu memberi mereka data yang jelas dan terstruktur, kamu meningkatkan peluang untuk mendapatkan tampilan AI Snippet dan jangkauan yang lebih baik di hasil pencarian.
Memastikan Structured Data terpasang dengan benar adalah langkah teknis yang krusial untuk AI Snippet. Jika kamu ingin website baru yang dari awal sudah “ramah AI”, jasa pembuatan website kami dapat menyiapkannya.
Bagi kamu yang sudah punya website, tim jasa SEO FruityLOGIC juga siap membantu mengaudit dan menerapkan schema yang tepat agar jangkauanmu di Google maksimal.
