FruityLogic - Digital Agency
Table of Content

    7 Cara Agar Brand Mudah Ditemukan di AI Search

    Seseorang menyusun strategi brand untuk AI Overview di laptop.

    Pernahkah kamu mencari sesuatu di Google dan langsung dapat jawaban ringkasan di bagian paling atas? Itu adalah AI Search (seperti AI Overviews) yang sedang mengubah cara kita menemukan informasi.

    Masalahnya, fitur ini membuat trafik ke website berpotensi turun drastis, meskipun kontenmu mungkin ada di halaman satu. Wajar jika kamu khawatir brand-mu jadi tidak terlihat lagi oleh audiens.

    Jangan panik. Ada cara baru untuk beradaptasi. Fokusnya kini bergeser dari sekadar “mendapat klik” menjadi “dikutip” di dalam jawaban AI itu sendiri.

    Mengapa AI Search Mengubah Aturan Main Brand?

    Dulu, sukses SEO diukur dari peringkat di 10 link biru dan berapa banyak klik yang didapat. Sekarang, pengguna lebih suka “mengkonsumsi” jawaban instan yang sudah dirangkum AI langsung di halaman pencarian.

    Fenomena ini disebut “The Great Decoupling,” di mana tayangan mungkin naik, tapi klik ke website justru menurun. Ini adalah tantangan baru bagi strategi SEO yang selama ini kita kenal.

    Nilai kontenmu kini diukur dari kemampuannya memengaruhi ringkasan AI tersebut. Aset paling berharga bukan lagi ranking #1, tapi kutipan (citation) di dalam AI Overview. Inilah inti dari strategi baru yang disebut AIO (Artificial Intelligence Optimization).

    7 Strategi Efektif Optimasi AI Search

    Berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa kamu terapkan agar brand-mu mulai dikenali dan dikutip oleh mesin AI.

    1. Buktikan Bahwa Brand Kamu Layak Dipercaya

    AI memiliki standar yang sangat tinggi untuk menentukan siapa yang layak dipercaya. AI tidak akan mengutip sumber yang dianggapnya tidak jelas atau tidak kredibel.

    Inilah pentingnya E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness). Konten yang sinyal E-E-A-T-nya lemah kemungkinan besar tidak akan dipertimbangkan sama sekali untuk masuk ke ringkasan AI.

    a. Experience (Pengalaman)

    Tunjukkan bukti nyata bahwa kamu memiliki pengalaman langsung dengan topik tersebut. Jangan hanya menceritakan teori.

    Misalnya, jika kamu menjual produk skincare, jangan hanya sebutkan bahannya. Tampilkan foto before-after (nyata, bukan foto stok), atau sertakan ulasan dari pengguna yang menceritakan pengalaman pribadi mereka menggunakan produk itu.

    b. Expertise (Keahlian)

    Tampilkan pengetahuan mendalam melalui konten yang lengkap. Artinya, jangan buat konten yang setengah-setengah atau tanggung.

    Jika kamu membahas “cara merawat tanaman A,” bahas tuntas dari soal media tanam, frekuensi penyiraman, hingga cara mengatasi hama. Tampilkan juga bio penulis di akhir artikel, sebutkan kualifikasinya, misal “Desainer Interior” atau “Chef dengan 10 tahun pengalaman.”

    c. Authoritativeness (Otoritas)

    Otoritas berarti brand-mu diakui oleh pihak lain sebagai ahlinya. AI melihat ini dari sinyal-sinyal di luar websitemu.

    Cara paling umum adalah saat website lain yang berkualitas (seperti media berita besar atau blog industri yang relevan) memberi link ke artikelmu. Liputan media dan ulasan positif di platform lain juga sangat membantu membangun status ini.

    d. Trustworthiness (Kepercayaan)

    Ini adalah fondasi. Pengguna (dan AI) harus merasa aman dan percaya pada websitemu. Pastikan data di kontenmu akurat dan bisa dicek sumbernya.

    Situsmu wajib aman (menggunakan HTTPS). Yang sering dilupakan: buat halaman “Tentang Kami” dan “Kontak” yang jelas. Pengguna harus tahu siapa orang atau perusahaan di balik website ini.

    2. Jelaskan Siapa Kamu Menggunakan Entitas

    Sistem AI berpikir dalam “entitas,” yaitu konsep seperti orang, tempat, produk, atau brand, serta hubungan di antaranya. AI tidak hanya melihat rangkaian kata kunci.

    Tugasmu adalah memastikan AI memahami entitas brand-mu secara jelas dan konsisten di seluruh web, sehingga tidak ada kebingungan.

    a. Konsistensi Data

    Jaga konsistensi Nama, Alamat, dan Telepon (NAP) brand kamu di semua platform. Pastikan data ini sama persis di setiap tempat online, mulai dari website, Google Business Profile, sampai akun media sosial.

    Beda satu huruf atau singkatan (misal “Jl.” vs “Jalan”) bisa membuat AI bingung dalam mengenali bisnismu sebagai satu entitas yang sama.

    b. Google Business Profile

    Ini wajib, terutama untuk bisnis yang punya lokasi fisik. Klaim dan optimalkan Google Business Profile (GBP) kamu.

    Isi semua informasinya: jam buka, foto-foto terbaru, daftar layanan, dan yang penting, respons ulasan pelanggan. Ini adalah ‘KTP’ bisnismu di mata Google.

    c. Knowledge Base Publik

    Ini adalah level lanjutan. Jika brand-mu cukup besar, memiliki halaman di Wikidata atau (jika memenuhi syarat) Wikipedia akan sangat memperkuat status ‘entitas’-mu. Ini seperti memberi tahu AI, “Hei, brand ini nyata, penting, dan diakui.”

    3. Susun Konten Agar Mudah Dipindai Mesin

    AI menyukai struktur yang rapi dan logis. Kontenmu harus dirancang agar mudah “dicerna” oleh mesin untuk pemrosesan yang efisien.

    Struktur ini berfungsi seperti daftar isi bagi AI, memberitahunya hierarki informasi dan apa yang paling penting di halamanmu.

    a. Struktur Judul Logis

    Gunakan struktur judul yang benar: satu H1 per halaman (judul utama), diikuti H2 untuk bagian utama, dan H3 untuk sub-bagian.

    Anggap ini seperti kerangka (outline) artikel. Struktur yang rapi ini membantu AI ‘membaca cepat’ dan memahami alur informasimu dari yang paling umum hingga paling spesifik.

    b. Format Sederhana

    AI suka data yang terstruktur. Untuk panduan langkah-demi-langkah, selalu gunakan daftar bernomor.

    Untuk perbandingan (misal, paket A vs paket B, atau fitur produk), selalu gunakan tabel HTML standar. AI sering menarik data langsung dari tabel dan daftar ini untuk ditampilkan di jawaban ringkasnya.

    c. Hindari Konten Tersembunyi

    Meskipun terlihat rapi untuk desain, hindari menyembunyikan info penting di dalam elemen interaktif (seperti accordion atau tab yang baru muncul saat diklik).

    AI mungkin tidak akan me-render atau membacanya. Jika informasinya sangat penting untuk pemahaman topik, lebih baik tampilkan secara terbuka.

    4. Berikan Jawaban Langsung di Paragraf Pertama

    Ini adalah taktik krusial untuk AIO. Saat kamu menargetkan sebuah pertanyaan (misalnya “apa itu AIO”), berikan jawaban yang ringkas dan langsung di kalimat atau paragraf pertama.

    Sisa artikelnya bisa kamu gunakan untuk elaborasi, data pendukung, dan konteks tambahan. AI sering mengekstrak “potongan” (chunks) konten untuk menyusun jawabannya.

    Pastikan setiap bagian pendek di kontenmu bisa berdiri sendiri dan tetap masuk akal jika dibaca di luar konteks aslinya.

    5. Gunakan Bahasa Percakapan Alami

    Model AI dilatih menggunakan miliaran data bahasa alami manusia. Oleh karena itu, konten yang paling efektif adalah yang meniru cara orang berbicara dan bertanya dalam kehidupan sehari-hari.

    Daripada kaku berfokus pada satu kata kunci, coba jawab pertanyaan-pertanyaan terkait seputar topik itu. Kamu bisa gunakan fitur “People Also Ask” di Google untuk menemukan pertanyaan relevan yang sering dicari audiensmu dan pastikan kamu menjawabnya di kontenmu.

    6. Beri ‘Label’ Konten Kamu dengan Schema Markup

    Schema markup (data terstruktur) adalah cara paling langsung untuk “berbicara” dengan AI. Ini adalah kode yang kamu tambahkan ke HTML untuk memberi tahu AI makna pasti dari kontenmu.

    Ini bukan untuk dilihat pengguna, tapi khusus untuk mesin pencari. Schema membantu mengurangi kebingungan. Misalnya, AI jadi tahu bahwa “Apple” di artikelmu merujuk ke brand teknologi, bukan buah.

    Tipe SchemaFungsinya untuk AI Search
    OrganizationMenetapkan siapa brand kamu dan apa yang kamu lakukan.
    PersonMendefinisikan penulis/ahli di balik konten (penting untuk E-E-A-T).
    FAQPageMenyusun tanya jawab dalam format yang sangat disukai AI Overviews.
    HowToMemberi sinyal instruksi langkah-demi-langkah pada artikel tutorial.
    ProductMenjelaskan atribut produk, harga, dan ulasan (krusial untuk e-commerce).

    7. Optimalkan Gambar dan Video Kamu

    Pencarian AI tidak hanya berbasis teks; pencarian bersifat multimodal, artinya bisa menggabungkan teks, gambar, dan suara.

    Jangan abaikan aset non-teks kamu. AI perlu konteks untuk memahami relevansinya.

    a. Nama File dan Alt Text

    AI tidak bisa ‘melihat’ gambar sepertimu. alt text adalah deskripsi yang kamu berikan agar AI paham isi gambarnya. Ini juga sangat membantu teman-teman yang menggunakan screen reader.

    Selain itu, gunakan nama file yang deskriptif (misal: cara-optimasi-ai-search.jpg bukan IMG_8812.jpg) untuk memberi konteks tambahan.

    b. Transkrip Media

    Konten berharga di dalam video atau podcast-mu tidak akan terbaca AI jika hanya dalam bentuk audio/visual.

    Dengan menyediakan transkrip (teks lengkap dari audio), kamu mengubah konten lisan itu menjadi konten tertulis yang bisa diindeks, dipahami, dan dikutip oleh AI.

    Fokus Bergeser dari Klik Menjadi Kutipan

    Beradaptasi dengan AI Search memang terasa menantang, tapi bukan berarti strategi lama mati total. Ingat, SEO tradisional (mendapat peringkat di 10 besar) tetap menjadi fondasi utama.

    Data menunjukkan sebagian besar sumber AI Overviews diambil dari halaman yang sudah berperingkat baik. Perbedaannya terletak pada tujuan akhirmu.

    Tujuannya bukan lagi sekadar mengejar klik sebanyak-banyaknya. Tujuannya adalah memastikan brand kamu direpresentasikan dengan baik dan dikutip secara akurat di dalam ringkasan AI.


    Memastikan brand-mu siap untuk AI Search memang membutuhkan fondasi yang solid, mulai dari struktur teknis website hingga otoritas brand yang tepercaya. Jika kamu butuh bantuan untuk menyiapkan kedua pilar ini, tim kami di FruityLOGIC siap membantu. Kami menyediakan jasa pembuatan website yang dioptimalkan untuk AI serta jasa SEO untuk membangun kepercayaan yang brand-mu butuhkan.

    jasa desain dan pembuatan website, jasa seo

    RELATED POST

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *