Salah satu tantangan terbesar dalam merancang website company profile adalah pemilihan nama domain.
Adakalanya Anda melihat nama domain milik kompetitor yang terdengar unik sehingga ingin menerapkannya di website.
Selain itu, Anda juga ingin menciptakan nama domain yang sesuai dengan citra perusahaan. Wajar saja jika Anda merasa bingung dalam memilih nama domain, bukan?
Jangan khawatir, kami akan mengulas lengkap mengenai tips memilih nama domain yang tepat untuk website company profile Anda. Simak artikelnya sampai selesai!
Apa itu Nama Domain dan Mengapa Penting Bagi Perusahaan?
Lebih baik Anda memahami dahulu apa itu nama domain serta alasan elemen ini penting untuk perusahaan.
Nama domain adalah alamat Uniform Resource Locator (URL) yang berguna sebagai identitas website Anda di internet.
Contohnya, pada domain www.perusahaananda.com, frasa ‘perusahaananda’ merupakan nama domain yang menunjukkan perusahaan, sedangkan ‘.com’ adalah ekstensinya.
Nama domain perlu dihafalkan bersamaan dengan ekstensinya sebagai identitas lengkap alamat website Anda.
Sebelum nama domain ditemukan, pengguna internet mengunjungi website menggunakan serangkaian angka yang disebut alamat Internet Protocol (IP).
Lama-kelamaan, alamat IP dianggap rumit dan sulit diingat oleh pengguna. Maka dari itu, konsep nama domain mulai dikembangkan agar pengunjung website bisa mengatasi kesulitan tersebut ketika berselancar di internet.
Nama domain merupakan bagian dari brand perusahaan Anda di dunia digital, terutama pada website company profile.
Pelanggan, klien, maupun partner bisnis bisa menemukan website Anda dengan lebih mudah dan cepat apabila mereka mengingat nama domain Anda.
Range Harga Domain yang Populer
Sebelum memilih nama domain untuk website company profile, lebih baik Anda melakukan riset dahulu mengenai range harga domain sesuai jenis ekstensinya.
Pasalnya, setiap penyedia domain menetapkan harga yang bervariasi terhadap setiap jenis ekstensi domain.
Anda bisa melihat tabel di bawah ini untuk mengetahui range harga domain per tahun yang biasanya ditawarkan oleh beberapa layanan penyedia domain di Indonesia.
Domain | Kisaran Harga per Tahun |
---|---|
.com | Rp95.000 hingga Rp222.100 |
.id | Rp211.000 hingga Rp341.000 |
.co.id | Rp295.000 hingga Rp383.400 |
.org | Rp130.000 hingga Rp257.000 |
.net | Rp200.000 hingga Rp253.500 |
.io | Rp700.000 hingga Rp849.000 |
Kisaran harga yang disebutkan di atas merupakan harga pendaftaran domain baru.
Jika Anda ingin memperpanjang masa berlaku domain yang sudah ada, tentu saja harganya sedikit berbeda dari harga pendaftaran domain baru.
Penyedia domain juga menyediakan layanan transfer atau pemindahan ekstensi domain, tentunya dengan harga yang berbeda pula.
Untuk harga lebih rinci, Anda bisa melakukan survei pada beberapa website yang menyediakan layanan domain untuk mencari tahu harga domain.
Tanyakan juga mengenai biaya layanan yang mereka sediakan supaya Anda mempersiapkan anggaran yang tepat untuk pos pemilihan domain dalam pembuatan website company profile.
Tips Memilih Nama Domain
Setelah mempertimbangkan harga ekstensi domain, barulah Anda bisa mulai membuat nama domain untuk website company profile.
Tugas ini pasti cukup menantang karena Anda harus mencari nama domain yang menggambarkan identitas perusahaan, tetapi tetap mudah diingat oleh target pengunjung.
Bagaimana caranya? Anda bisa mengikuti tujuh tips di bawah ini.
1. Sesuaikan dengan Nama Perusahaan
Sudah banyak bisnis yang menerapkan tips unggulan ini dalam membuat nama domain.
Hasilnya, orang lebih mudah mencari website perusahaan tersebut ketika mengetiknya di mesin pencarian seperti Google.
Website company profile Anda terlihat lebih kredibel dan profesional jika Anda membuat nama domain yang mirip dengan nama perusahaan.
Contohnya, perusahaan Anda bernama PT Maju Perkasa Abadi. Anda bisa membuat domain seperti ‘majuperkasaabadi.com’.
Dengan demikian, klien maupun partner bisnis bisa langsung mengetik nama perusahaan sebagai alamat website jika ingin mengunjungi website Anda.
2. Pilih Ekstensi Domain yang Profesional
Bukan hanya nama domain utama yang menjadi pertimbangan. Anda perlu memilih ekstensi domain yang profesional untuk menciptakan kesan pertama yang baik bagi pengunjung website Anda.
Untuk bisnis, Anda bisa memilih ekstensi ‘.com’ atau ‘co.id’ agar lebih mudah diingat oleh pengunjung website sehingga mereka tidak perlu menghafal ekstensi lainnya.
Apalagi jika ekstensi yang dipilih adalah ‘co.id’, klien maupun partner bisnis pasti memercayai website Anda.
Mengapa? Proses pendaftaran atau transfer website berdomain .co.id membutuhkan dokumen bisnis yang bersifat legal.
Hindari menggunakan ekstensi domain yang kurang familier atau terkesan kurang profesional seperti .biz atau .info, kecuali jika sesuai dengan brand Anda.
Penggunaan ekstensi domain yang umum juga lebih mendukung SEO. Alasannya, Google menganggap domain tersebut sebagai pilihan yang lebih tepercaya dibanding ekstensi yang jarang digunakan.
Sebagai contoh, domain .my.id sering digunakan oleh spammer karena harganya terlalu murah. Lalu apa akibatnya? Domain tersebut tidak bisa submit sitemap di Google Search Console.
3. Periksa Legalitas dan Trademark
Sebelum memutuskan nama domain, pastikan nama yang Anda pilih tidak melanggar hak cipta (copyright) atau merek dagang (trademark) milik perusahaan lain.
Anda bisa mengecek website https://pdki-indonesia.dgip.go.id/ untuk memastikan bahwa nama yang Anda pilih tidak digunakan oleh pihak lain.
Apabila nama domain yang ingin dipilih sudah terdaftar sebagai trademark perusahaan lain, lebih baik Anda mempertimbangkan opsi lainnya agar tidak melanggar hak cipta.
Anda pun terhindar dari potensi masalah hukum pada masa mendatang dengan memeriksa legalitas merek yang ingin didaftarkan sebagai nama domain.
4. Pilih Nama Domain yang Memorable dan Brandable
Tentunya Anda ingin nama domain website yang dibuat mudah diingat, bukan? Cobalah membuat nama domain yang kreatif dan membuat pengunjung langsung mengingat nama website Anda ketika mendengarnya.
Anda bisa juga menggunakan nama merek yang unik sebagai nama domain. Contohnya, Halodoc yang dimiliki oleh PT Media Dokter Investama.
Penggunaan nama Halodoc pada domainnya membuat pengunjung lebih mudah mengetik URL website mereka ketika ingin mencari informasi kesehatan di blognya.
5. Sesuaikan dengan Target Area dan Skala Bisnis
Pemilihan ekstensi nama domain juga harus disesuaikan dengan area target dan skala bisnis Anda.
Inilah alasan mayoritas perusahaan Indonesia yang berbentuk PT memilih ekstensi domain ‘.id’ serta mengurus persyaratan legalitasnya.
Ekstensi domain ‘.id’ menjadi pilihan agar bisnis mereka tetap relevan di mata warga Indonesia.
Pemilihan ekstensi juga dapat menaikkan ranking SEO lokal di Indonesia, terutama di wilayah operasional bisnis Anda.
Bagaimana jika bisnis Anda bergerak dalam skala internasional dan sudah menangani klien dari luar negeri?
Tidak ada salahnya memilih ekstensi domain yang lebih universal seperti ‘.com’. Klien dan partner bisnis yang beroperasi di luar negeri pun lebih mudah mengingat nama website Anda.
Tidak hanya itu, menggunakan ekstensi ‘.com’ juga meningkatkan kepercayaan calon klien internasional yang tertarik bekerja sama dengan bisnis Anda.
6. Hindari Penggunaan Simbol dan Angka
Lebih baik Anda menghindari penggunaan simbol dan angka dalam membuat domain agar tidak membingungkan pengunjung.
Mereka akan lebih mudah mengingat alamat website yang sederhana dan tidak mengandung karakter tambahan.
Apalagi jika angka yang digunakan cukup acak dan terlalu banyak, lebih baik tidak digunakan karena pengunjung akan kesulitan dalam mengingatnya.
Selain itu, penggunaan simbol dan angka dapat mengurangi kredibilitas website, terutama bagi perusahaan yang ingin membangun citra yang profesional.
Nama domain yang bersih dan sederhana lebih mudah diterima oleh mesin pencari sehingga meningkatkan ranking SEO.
7. Beli Domain Sama dengan Ekstensi yang Beda untuk Melindungi Brand
Terakhir, Anda bisa membeli domain website yang sama dengan ekstensi yang berbeda agar trademark bisnis tetap terjaga.
Namun, bukan berarti Anda harus membuat platform website yang berbeda pula. Maksudnya adalah Anda membeli domain dengan ekstensi ‘.com’, ‘.id’, dan ‘.net’, kemudian mengarahkannya ke website company profile Anda.
Tips ini perlu dipertimbangkan untuk mencegah potensi plagiarisme dari orang yang tidak bertanggung jawab, seperti scammer atau hacker.
Selain itu, penggunaan berbagai ekstensi dengan domain yang sama juga dapat mencegah kompetitor ‘mencuri’ nama domain yang sudah Anda buat.
Itulah tujuh tips memilih nama domain yang bisa Anda terapkan dalam membuat website company profile.
Dari tujuh tips di atas, mana yang cukup menantang untuk dilakukan? Bagikan pengalaman Anda dalam kolom komentar di bawah ini, ya!