FruityLogic - Digital Agency
Table of Content

    Pengertian AIDA, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

    Ilustrasi funnel pemasaran AIDA dengan empat tahap: awareness, interest, desire, dan action.

    Model AIDA dapat diterapkan untuk membantu bisnis memahami pelanggan, baik secara daring maupun luring. 

    Lalu, apa itu AIDA dan apa pentingnya untuk marketing?

    Apa Itu AIDA dan Fungsinya untuk Marketing

    Model AIDA, yang merupakan singkatan dari attention (perhatian), interest (minat), desire (keinginan), dan action (tindakan), menganalisis fase-fase mental yang dilalui pembeli sebelum memperoleh suatu produk atau layanan dan berguna dalam penjualan iklan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.

    • Awareness → Menciptakan kesadaran merek dan menarik perhatian dari calon pelanggan.
    • Interest → Setelah perhatian diperoleh, pertahankan minat tersebut terhadap produk atau layanan Anda dengan menciptakan rangsangan (misalnya, merinci informasi tentang produk yang diminati).
    • Desire → Setelah minat muncul, pada titik ini Anda ingin meyakinkan pelanggan tentang alasan mereka harus membeli produk atau layanan Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan menguraikan manfaat produk untuk menyentuh emosi pelanggan target Anda.  
    • Action → Begitu keinginan itu muncul, Anda ingin pelanggan berkonversi. Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan proses pembelian yang lancar, seperti keranjang belanja daring, tanpa gangguan.

    Di sektor pemasaran, model ini penting untuk memahami pendekatan mana yang mendorong orang untuk membeli suatu produk. 

    Kerangka kerja ini memungkinkan Anda untuk berkonsentrasi pada setiap fase proses pembelian dan mempertahankan minat audiens target Anda hingga mereka membuat pilihan pembelian. 

    Upaya pemasaran, yang mungkin berlangsung selama berminggu-minggu, sangat bergantung pada perhatian yang berkelanjutan. 

    Semakin lama orang terlibat secara emosional dengan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan mereka untuk berinvestasi secara finansial.

    3 Kelebihan dan Kekurangan AIDA

    Mempelajari apa saja kelebihan dan kekurangan AIDA dapat membantu menarik dan mempertahankan minat pelanggan jika Anda bekerja di sektor pemasaran. 

    Kelebihan:

    1. Pemahaman Pasar Secara Menyeluruh

    Model AIDA menerapkan step untuk memahami tahapan-tahapan proses.

    Model ini menyelidiki sifat-sifatnya, dan para pemasar dapat belajar banyak, seperti memberi pelanggan pengetahuan pasar yang luas.

    2. Konsumen Mudah Terlibat

    Model AIDA dapat menambah daya tarik karena konsumen selalu dilibatkan.

    Pemasar menjadi akrab dengan konsumen, dan mereka mampu memenuhi tuntutan mereka, sehingga memperkuat hubungan.

    Konsumen kemudian dapat mengungkapkan pandangan mereka dan merasa nyaman, sehingga membuat prosesnya persuasif.

    3. Menghemat Waktu

    Melalui kerangka kerja AIDA, para marketer (pemasar) juga dapat menghemat waktu.

    Model AIDA menetapkan tahapan yang diperlukan, dan marketer dapat dengan mudah mengikuti rekomendasinya.

    Model ini efisien, cepat, dan menghemat waktu, sehingga meningkatkan upaya pemasaran dan meningkatkan penjualan.

    Kekurangan:

    1. Model AIDA Ketinggalan Zaman

    Seperti yang kita ketahu, model AIDA telah ada sejak seabad yang lalu.

    Sejak saat itu, pemasaran telah berkembang pesat dengan berbagai variasi, dan pasar kini mengalami berbagai pembaruan.

    Dengan demikian, model AIDA tidak dapat mengakomodasi berbagai strategi pemasaran.

    Misalnya, saat itu belum ada internet, tetapi sekarang sebagian besar aktivitas bersifat digital.

    2. Hanya Berfokus pada 4 Unsur

    AIDA hanya berfokus pada 4 unsur yakni Attention, Interest, Desire, dan Action.

    Sementara itu, pemasaran mencakup beberapa aktivitas lebih lanjut, seperti kepuasan konsumen retensi konsumen.

    3. Tidak Berlaku untuk Branding

    Setiap organisasi atau bisnis tentu ingin memiliki nama merek yang kuat untuk branding.

    Namun, kerangka kerja AIDA mengabaikan royalti merek dan tidak memasukkan aspek reputasi, sehingga akan sangat membantu jika Anda mempertimbangkan aspek-aspek ini secara terpisah untuk membuat penilaian yang lebih mendalam.

    Contoh Penerapan AIDA dalam Marketing

    Sebuah toko kosmetik kecil ingin meningkatkan penjualan menggunakan model AIDA.

    Toko ini menggunakan taktik berikut untuk setiap langkah proses:

    Awareness:

    Perusahaan bermaksud menggunakan lebih banyak perangkat dan sumber daya digital untuk menghubungi pelanggannya guna meningkatkan pengenalan merek dengan membangun saluran media sosial yang aktif.

    Interest:

    Selanjutnya, perusahaan dapat mengubah pengenalan merek menjadi minat klien terhadap produk kosmetiknya dengan mengadakan event dan berbagai kegiatan menarik, serta contoh produknya.

    Desire:

    Setelah membangkitkan minat terhadap produk, toko kosmetik mengambil langkah-langkah untuk menarik keinginan membeli produk.

    Salah satu metode tersebut adalah dengan mengirimkan email pemasaran bertarget dengan gambar produk yang menarik dan voucher diskon ke daftar kontak kliennya.

    Action:

    Melalui upaya pemasarannya, toko kosmetik tersebut mengalami peningkatan penjualan.

    Konsumen barunya bertindak berdasarkan pengetahuan, keinginan, dan minat mereka terhadap produk yang ditawarkan toko tersebut.

    Awareness:

    Pada akhirnya, toko mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa konsumennya saat ini dapat kembali, seperti buletin bulanan yang berisi informasi tentang cara memakai make up sesuai tema, petunjuk pemakaian kosmetik, dan kupon untuk pembelian kosmetik.


    Memahami AIDA adalah langkah awal, namun menerapkannya adalah kunci pertumbuhan bisnis. Mulailah dari tahap ‘Attention’ dengan jasa desain logo yang profesional, lalu kuatkan posisi Anda di pasar melalui jasa branding kami yang strategis.

    jasa desain logo, jasa branding

    RELATED POST

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *