Sudahkah Anda mengetahui bahwa landing page dan homepage merupakan dua jenis halaman website yang berbeda?
Ya, tidak jarang pengguna internet salah kaprah ketika melihat landing page, apalagi jika desainnya mirip seperti homepage atau halaman depan sebuah website.
Apabila ingin membuat landing page, Anda harus memahami perbedaan jenis halaman ini dengan homepage.
Jangan sampai Anda ingin membuat landing page untuk melengkapi iklan digital yang diluncurkan, tetapi malah berakhir memproduksi homepage untuk website.
Nah, agar terhindar dari kesalahan umum seperti ini, baca artikelnya sampai selesai!
Apa Perbedaan Landing Page dan Homepage?
Mari kita mulai pembahasannya dengan menjelaskan pengertian landing page dan homepage.
Homepage adalah halaman utama yang muncul ketika Anda mengetik domain sebuah website.
Contohnya, ketika mengetik https://fruitylogic.com/, Anda akan melihat homepage yang berisi profil utama Fruity Logic serta jasa yang kami sediakan.
Website mana pun membutuhkan homepage karena halaman ini bisa diibaratkan sebagai tampilan depan sebuah rumah.
Landing page merupakan halaman khusus yang dirancang untuk mencapai tujuan atau goals dari sebuah kampanye pemasaran.
Anda bisa menggunakan landing page untuk meningkatkan jumlah prospek (leads) atau konversi pembelian.
Landing page memiliki ciri khas, yaitu tombol call-to-action (CTA) yang menonjol.
Penulisan copy atau pesan pada landing page juga bersifat persuasif dan fokus pada promosi kampanye yang dijalankan.
3 Perbedaan Kunci antara Landing Page dan Homepage
Untuk memahami perbedaan landing page dan homepage lebih lanjut, Anda bisa melihat tiga macam perbedaannya di sini!
1. Tujuan dan Fungsi
Perbedaan utama antara homepage dan landing page bisa Anda lihat pada tujuannya. Homepage dibuat dengan tujuan memberikan informasi mengenai brand.
Dari informasi tersebut, Anda bisa membangun kepercayaan pengunjung terhadap brand yang dibawakan.
Sementara itu, landing page mempunyai tujuan yang berbeda. Landing page berfungsi untuk mempromosikan hanya satu macam penawaran.
Tingkat konversi yang dihasilkan dari landing page lebih tinggi daripada homepage karena menjawab kebutuhan pengunjung yang mengekliknya.
2. Sumber Traffic
Homepage dan landing page juga mendapatkan traffic dari sumber yang berbeda.
Homepage website Anda mendapatkan traffic dari hasil pencarian Google secara organik, alias tidak menggunakan iklan berbayar apa pun.
Homepage bisa saja mendapatkan sumber traffic lain jika Anda mempromosikan website pada media sosial atau kartu nama.
Sementara itu, landing page sering memperoleh traffic dari iklan berbayar, baik Meta Ads maupun Google Ads.
Ketika menjalankan iklan, tentu Anda berharap agar audiens yang melihatnya bisa langsung melakukan pembelian atau subscribe layanan.
Maka dari itu, Anda perlu membuat iklan berbayar dan mengarahkan mereka pada landing page agar bisa menghasilkan konversi sesuai goal yang ingin dicapai.
3. Struktur Navigasi
Struktur navigasi homepage dan landing page juga berbeda. Homepage mempunyai banyak tombol navigasi sehingga pengunjung bisa mengeklik halaman yang ingin dikunjungi.
Misalnya, pengunjung bisa mengeklik bagian ‘About’ pada homepage untuk mengenal sebuah brand.
Sedangkan landing page hanya mempunyai satu tombol navigasi, yaitu CTA yang mengarahkan pada konversi.
3 Kualitas Homepage yang Efektif
Dari perbedaan tersebut, apakah Anda sudah memilih antara homepage dan landing page?
Baik pembuatan homepage maupun landing page, Anda harus memperhatikan kriteria yang mampu membuat pengunjung website tertarik melihatnya.
Mari kita mulai dengan melihat kualitas homepage yang efektif!
1. Ringkasan Brand yang Jelas
Homepage harus memberikan deskripsi singkat dan jelas mengenai brand Anda.
Mulailah dengan deskripsi singkat tetapi menarik pada bagian paling atas karena bagian inilah yang pertama kali dilihat oleh pengunjung.
Di sini dibutuhkan kemampuan copywriting kreatif yang mampu memikat pengunjung.
Setelahnya, Anda bisa melanjutkan deskripsi secara mendetail pada bagian bawah homepage.
Pastikan deskripsinya menjawab beberapa pertanyaan yang sering terlintas di benak pengunjung Anda, seperti:
- Siapa Anda?
- Apa produk atau jasa yang Anda tawarkan?
- Mengapa pengunjung harus mengetahui brand Anda?
Pertanyaan pertama dan kedua bisa Anda jawab dengan deskripsi singkat. Barulah pada bagian ketiga, Anda bisa memasukkan social proof seperti testimoni, sertifikasi, rating, dan sebagainya.
2. Desain Modern
Homepage adalah tampilan yang pertama kali pengunjung lihat ketika mengunjungi website Anda.
Oleh karena itu, Anda harus menghasilkan kesan yang bagus melalui pemilihan desainnya.
Desain yang ramai dan penuh dengan gambar tidak lagi terlihat menarik di mata pengunjung, malahan bisa menghasilkan bounce rate yang tinggi.
Apalagi pengunjung juga perlu membaca informasi pada homepage Anda.
Pilihlah desain yang sederhana tetapi tetap nyaman dilihat pengunjung supaya mereka tertarik melihat informasi pada homepage Anda.
3. Navigasi yang User-Friendly
Selain desain, Anda juga perlu memperhatikan jumlah dan penempatan tombol navigasinya.
Pastikan website Anda mempunyai tombol navigasi yang mudah dilihat oleh pengunjung.
Contohnya seperti Fruity Logic, Anda bisa melihat tombol navigasinya dengan mudah pada bagian atas.
Tentukan juga tombol navigasi apa saja yang ingin dimasukkan. Biasanya, homepage website mempunyai pilihan navigasi seperti:
- About
- Blog
- Products atau Services (tergantung pada jenis produk yang Anda sediakan).
- Portfolio
- Contact Us
3 Kualitas Landing Page yang Convert
Nah, bagaimana jika Anda ingin membuat landing page yang mampu menghasilkan konversi? Perhatikan tiga indikator kualitas landing page di bawah ini:
1. Fokus pada Satu Tujuan
Sebelum membuat landing page, pastikan Anda sudah mengetahui tujuannya.
Apa tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan landing page, seperti ingin menambah database calon pelanggan atau meningkatkan angka konversi.
Landing page yang mempunyai tujuan yang jelas bisa menghasilkan tingkat konversi yang tinggi. Bisnis Anda pun lebih efisien dalam menjalankan iklan.
2. Copy yang Menjual
Keberhasilan landing page juga terlihat dari copywriting yang dibuat.
Dalam merancang copywriting, pastikan copy-nya tidak hanya mempunyai kata-kata yang menarik, tetapi juga sesuai tujuan landing page yang dibuat.
Misalnya, Anda ingin menambah database calon pelanggan dan memberikan ebook gratis sebagai ‘imbalan’nya, buatlah copy yang mendukung tujuan tersebut.
Ada pun bagian yang perlu diperhatikan dalam copywriting pada landing page terdiri dari:
- Hook atau Headline!
- Keunggulan atau fitur dari produk atau layanan Anda.
- Social proof.
- CTA.
3. CTA yang Eye-Catching
Perhatikan pula bagian CTA pada landing page Anda. Pastikan tombol CTA yang digunakan terlihat mencolok dan berbeda dari palet warna yang digunakan dalam landing page Anda.
Tombol CTA yang terlihat mirip dengan palet warna landing page cenderung diabaikan oleh pengunjung, bahkan mereka akan kesulitan melihatnya.
Kapan Menggunakan Landing Page dan Homepage?
Baik landing page maupun homepage, keduanya sama-sama bermanfaat untuk strategi digital marketing Anda.
Landing page memang bermanfaat dalam meningkatkan angka konversi, tetapi website Anda tetap memerlukan homepage.
Alasannya, homepage berfungsi supaya pengunjung bisa mengenal lebih dalam mengenai brand Anda melalui website Anda.
Dari homepage, mereka bisa mengeklik bagian ‘About’ untuk membaca kisah di balik brand Anda, bagian ‘Blog’ untuk membaca artikel, atau ‘Products’ untuk mengetahui produk yang Anda sediakan.
Lebih penting lagi, homepage bermanfaat dalam meningkatkan brand awareness bisnis Anda.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk membuat landing page?
Gunakanlah apabila Anda ingin mencapai goal tertentu dalam strategi digital marketing, terutama menjalankan iklan.
Landing page selalu menghasilkan leads dan penjualan yang lebih besar daripada homepage.
Intinya, buatlah landing page apabila Anda ingin meningkatkan konversi atau menjalankan iklan.
Sedangkan homepage wajib dibuat apabila Anda sedang membangun website karena bagian ini menciptakan kesan pertama bagi pengunjung website.