Anda sudah menyebarkan brosur dan mengikuti tips memilih warna brosur yang tepat tetapi bisnis Anda masih sepi peminat?
Mungkin Anda melakukan salah satu atau lebih kesalahan-kesalahan desain brosur di bawah ini.
Tidak hanya warna, desain brosur secara keseluruhan juga harus diperhatikan, mulai dari tata letak hingga font yang sulit dibaca.
Selengkapnya, mari tengok apa saja kesalahan yang perlu dihindari dalam mendesain brosur.
Kesalahan Umum
Di bawah ini, terdapat 11 kesalahan yang dapat Anda hindari dalam mendesain sebuah brosur.
Telaah dan perhatikan satu per satu, lalu aplikasikan pada brosur yang membuat bisnis Anda masih sepi peminat tersebut.
1. Terlalu Banyak Warna
Kesalahan pertama yaitu menggabungkan terlalu banyak warna dalam satu brosur.
Terlebih, ketika Anda memilih jenis brosur konvensional. Alih-alih menarik perhatian, malah cetakan dengan lebih dari kombinasi tiga warna justru merusak mata.
Coba gunakan dua kombinasi warna yang serasi dan saling melengkapi. Lebih dari itu brosur tidak akan terlihat menarik.
2. Informasi Berantakan
Kesalahan selanjutnya dalam membuat brosur adalah penataan informasi yang berantakan.
Mengingat ruang cetak dalam brosur yang terbatas, alangkah baiknya Anda benar-benar memikirkan informasi apa saja yang akan ditampung.
Selain itu, Anda juga harus menata informasi tersebut sehingga mudah dibaca dan dipahami.
Taruh informasi penting pada bagian headline dan pakai ukuran font lebih besar dari informasi lainnya.
Dengan begitu, pembaca akan langsung paham pesan yang ingin Anda sampaikan.
3. Layout Tidak Rapi
Memasang informasi penting pada headline saja tidak cukup. Anda juga harus memerhatikan tata letak keseluruhan informasi.
Akan aneh bukan, jika informasi mengenai kontak bisnis Anda terletak setelah headline?
Kesalahan layout yang biasa terjadi meliputi:
- Spasi yang terlalu rapat
- Tulisan melewati batasan lipatanMargin tidak tepat
- Tidak ada garis tepi
- Urutan paragraf berantakan
4. Ilustrasi yang Buruk
Membuat brosur itu harus all-out. Anda tidak boleh asal-asalan memilih warna, apalagi ilustrasinya.
Pakailah ilustrasi yang menggambarkan bisnis Anda dengan ukuran yang sesuai, jangan sampai pecah gambarnya.
Anda juga harus memastikan bahwa penyedia jasa printing yang Anda gunakan dapat mencetak ilustrasi tersebut dengan tajam dan cerah.
5. Gambar Berkualitas Rendah
Sama halnya dengan kesalahan di atas, jika Anda memilih untuk memasukkan gambar, maka pilihlah gambar yang memiliki kualitas tinggi.
Jangan sampai gambarnya beresolusi rendah yang berakibat blur saat dicetak.
Anda bisa mencari ilustrasi atau gambar di situs penyedia gambar gratis di internet.
Carilah yang beresolusi tinggi seperti HD atau di atasnya di situs seperti Unsplash, iStock, Freepik, dan sejenisnya.
6. Font Sulit Dibaca
Kesalahan selanjutnya cukup fatal, yaitu salah memilih font. Ingat, tujuan menyebar brosur adalah agar target audiens cepat menangkap informasi dan maksud pemasaran yang dilakukan.
Apabila Anda menggunakan font yang sulit dibaca, maka tujuan tersebut akan sulit tercapai.
Alih-alih memahami informasinya, pembaca malah salfok dengan pilihan font yang belibet.
7. Informasi Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit
Memasukkan informasi yang pas dan sesuai ruang brosur adalah penting. Kalau informasi terlalu sedikit, maka brosur akan terlihat kosong atau longgar.
Sebaliknya, kalau informasi yang dimuat terlalu banyak, maka brosur akan terlihat menumpuk dan terlalu padat.
8. Tidak Menyesuaikan dengan Target Audiens
Target audiens merupakan salah satu unsur terpenting dalam pemasaran.
Anda harus menempatkannya pada pertimbangan utama dalam melakukan strategi pemasaran, termasuk pada pencetakan brosur.
Tujuan Anda tidak akan tercapai jika, misalnya, Anda menggunakan desain futuristik untuk target konsumen Anda yang merupakan penduduk desa yang bekerja di pertanian.
9. Tidak Konsisten
Kesalahan selanjutnya yakni tidak konsisten memasukkan font maupun ukurannya dalam brosur. Gunakan maksimal 2 jenis font jika ingin menonjolkan informasi penting.
Jangan menggunakan lebih dari 2 jenis font dan 2 jenis warna karena itu akan merusak desain dan mengalihkan perhatian pembaca.
10. Salah Pilih Jenis Brosur
Kesalahan desain bukan hanya terletak pada hasil cetaknya saja, namun bisa juga karena pemilihan awal untuk jenis brosurnya sudah salah.
Misalnya, Anda meminta desiner untuk membuat desain brosur dengan warna mencolok dan headline seperti brosur konvensional.
Namun, saat sudah dicetak, Anda melipatnya menjadi tiga bagian.
Nah, ini kesalahan fatal karena desain tersebut lebih cocok untuk selebaran tanpa lipatan.
Maka dari itu, tentukan jenis brosur terlebih dahulu baru minta rekomendasi desainer mana desain yang cocok untuk jenis brosur tersebut.
11. Mengabaikan Whitespace
Anda juga harus memerhatikan whitespace atau ruang kosong dalam brosur. Adanya whitespace adalah untuk memisahkan kumpulan informasi yang ada.
Selain itu, whitespace juga memberikan struktur, memberikan jeda, membangun hierarki visual, dan membantu meningkatkan keterbacaan informasi.
Maka dari itu, jangan abaikan whitespace dan susun whitespace dengan baik agar pembaca tidak bingung mencerna informasi dalam brosur.
Tips Menghindari Kesalahan Desain Brosur
Sekarang Anda sudah paham kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam membuat brosur. Untuk menghindarinya, berikut tips-tips penting agar kesalahan tersebut tidak terjadi pada bisnis Anda.
1. Riset Target Audiens
Tips pertama dan paling utama adalah tentukan dan pelajari target audiens bisnis Anda.
Target audiens adalah hal fundamental untuk menentukan keseluruhan langkah-langkah pembuatan brosur.
Sebagai contoh, Anda memiliki target audiens generasi Z. Maka, desain yang cocok adalah desain kekinian dan warna yang sedang tren saat ini.
Penentuan target audiens juga berpengaruh pada pemilihan jenis brosur. Generasi Z adalah generasi yang memiliki rentang atensi singkat.
Maka, memasukkan informasi yang padat dan memilih jenis brosur konvensional adalah pilihan terbaik.
2. Buat Mockup
Sebelum menyebarkannya, ada baiknya kamu membuat mockup atau contoh model brosurnya terlebih dahulu.
Mockup sendiri merupakan rancangan desain sebelum dieksekusi.
Jika terdapat mockup, Anda mendapat gambaran nyata brosur tersebut sebelum benar-benar dicetak.
Anda juga akan mudah mengubah unsur-unsur yang sekiranya perlu diperbaiki.
3. Proofreading
Sebelum dicetak, Anda juga harus melakukan proofreading terlebih dahulu. Ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya salah ketik maupun salah informasi.
Sayang bukan, jika desain yang dibuat sudah bagus, tetapi dirusak oleh hal kecil seperti salah ketik.
Mungkin hal tersebut masih remeh.
Bayangkan, mockup brosur sudah jadi dan siap dicetak, tetapi saat hasilnya sudah jadi semua brosur mencantumkan nomor kontak yang salah. Ini merupakan kesalahan fatal yang merugikan bisnis Anda.
4. Gunakan Software Desain yang Tepat
Untuk membuat mockup, Anda perlu menggunakan software desain yang dapat mendukung kualitas mockup Anda.
Anda bisa menggunakan Canva di internet secara gratis atau berbayar jika membutuhkan fitur-fitur premium.
Atau jika Anda memiliki budget lebih, Anda bisa menggunakan Adobe Photoshop yang memiliku fitur lebih lengkap untuk mendesain brosur.
5. Konsultasi dengan Desainer Profesional
Anda masih bingung menentukan desain brosur yang tepat untuk target audiens Anda? Jika Anda memiliki budget lebih, Anda bisa berkonsultasi dengan desainer profesional seperti di FruityLOGIC.
Kami menyediakan jasa desain brosur, solusi untuk bisnis Anda yang menginginkan desain berkualitas. Sejak 2004, kami melayani berbagai bisnis di bidang tour & travel, hiburan, real estate, ritel, otomotif, pertanian, dan masih banyak lagi.
Percayakan desain brosur Anda pada kami! Premium kualitasnya, efektif menggaet konsumen seluas-luasnya!