FruityLOGIC

Table of Content

    8 Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Brosur

    A flat lay composition of a neatly folded, well-designed brochure

    Zaman memang sudah canggih, tetapi pemasaran tradisional tidak pernah berhenti. Brosur menjadi salah satu media pemasaran tradisional yang masih sering dilakukan oleh perusahaan. Apalagi jika ingin memberikan product knowledge yang detail, Anda bisa menggunakan brosur untuk mempromosikan produk.

    Melihat brosur masih potensial dalam menarik calon pelanggan, tentu Anda ingin menggunakannya untuk keperluan promosi, bukan? Namun, Anda perlu mengetahui delapan hal yang perlu diperhatikan dalam brosur sebelum membuatnya.

    Walaupun bentuknya berupa lembaran atau pamflet yang terdiri dari satu halaman, Anda perlu membuat isinya tetap ringkas dan desainnya terlihat rapi agar calon pelanggan tertarik untuk membacanya.

    Apa saja hal yang perlu diperhatikan ketika membuat brosur? Baca penjelasan lengkapnya di artikel ini!

    1. Tujuan dan Target Audiens

    Seperti halnya merancang strategi pemasaran, Anda harus mulai dengan menentukan tujuan pembuatan brosur dan target audiensnya. Langkah ini diperlukan agar brosur Anda bisa menyampaikan pesan dan mencapai hasil yang diinginkan.

    Pertanyaan pertama yang perlu dijawab adalah: “Apa tujuan utama brosur Anda? Apakah tujuannya adalah meningkatkan penjualan produk, membangun brand awareness, atau memperkenalkan produk baru?

    Tujuan ini akan memengaruhi penggunaan elemen dalam brosur Anda, seperti desain visual hingga penulisan copywriting dalam konten.

    Contohnya, brosur untuk meningkatkan penjualan harus menyediakan informasi yang mampu menarik pembaca untuk melakukan pembelian, seperti detail produk, penawaran khusus, atau testimoni pelanggan.

    Lain halnya jika tujuan Anda adalah membangun brand awareness, brosurnya harus menonjolkan brand identity serta Unique Selling Proposition (USP) yang membedakan produk Anda dari kompetitor.

    Berikutnya, pahami target audiens Anda, apakah mereka adalah masyarakat umum atau berasal dari segmen pasar tertentu, seperti generasi-Z, kalangan profesional, atau ibu rumah tangga.

    Pahami target demografi, psikografi, dan perilaku audiens Anda supaya bisa membuat konten dan desain yang relevan dan menarik.

    Dari sini, barulah Anda bisa menetapkan gaya bahasa atau tone yang digunakan dalam brosur agar tetap relevan dengan target audiens.

    Tone yang salah dapat menyebabkan audiens merasa tidak terhubung dengan pesan yang disampaikan, bahkan mereka akan mengabaikan brosur yang Anda bagikan.

    2. Desain Cover Brosur

    Sudah menetapkan tujuan penggunaan brosur dan target audiens Anda? Mulailah dengan membuat desain cover atau sampulnya.

    Cover adalah bagian pertama yang dilihat oleh audiens sehingga memengaruhi kesan pertama mereka terhadap produk Anda. Attention span audiens terhadap brosur cenderung singkat, sehingga Anda perlu merancangnya agar mereka tertarik untuk membacanya hingga selesai.

    Ada tiga elemen utama yang harus ada dalam cover brosur Anda, yaitu judul (headline) yang mencolok, gambar yang relevan, hingga penggunaan warna sesuai brand identity.

    Judul alias headline adalah elemen pertama yang akan menarik perhatian pembaca sehingga harus mampu memicu rasa ingin tahu pembaca. Selain itu, headline harus dibuat to-the-point agar audiens bisa memahami isi dari brosur Anda.

    Untuk gambarnya, Anda perlu memilih gambar yang tidak hanya menarik, tetapi relevan pula dengan produk atau layanan yang ingin ditawarkan. Sedangkan untuk warnanya, Anda harus memilih warna mampu mencerminkan brand value bisnis.

    Agar cover brosur Anda mampu memberikan kesan pertama yang kuat, Anda perlu memperhatikan desainnya. Desain cover brosur tidak perlu rumit, cukup dibuat dengan desain simpel dan rapi agar terlihat elegan di mata audiens.

    Audiens cenderung kurang menyukai desain cover yang terlalu ramai atau penuh elemen desain yang saling berhimpitan karena menciptakan kesan yang tidak profesional.

    3. Konten dan Copywriting

    Berikutnya, barulah Anda memikirkan isi brosur, terutama copywriting-nya. Konten alias isi brosur harus menyampaikan informasi produk atau jasa secara singkat, tetapi harus jelas dan tetap menarik ketika dibaca audiens.

    Tidak bisa dimungkiri bahwa menjelaskan informasi mengenai produk atau jasa Anda merupakan hal yang menantang. Masalahnya, audiens hanya mempunyai sedikit waktu untuk melihat brosur Anda.

    Solusinya, mulailah dengan menyebutkan masalah atau kebutuhan target audiens yang bisa diselesaikan dengan produk atau jasa Anda. Setelah itu, jelaskan bagaimana produk atau jasa Anda bisa menjadi solusi yang tepat.

    Ketika menulis isi brosur, gunakan bahasa yang bersifat persuasif tetapi memberikan konteks yang jelas mengenai produk Anda. Hindari penggunaan istilah teknis yang membuat audiens merasa bingung.

    Walaupun target audiens berasal dari industri tertentu, seperti bidang hukum atau kedokteran, Anda tetap perlu membuat bahasanya bisa dipahami secara general.

    Pastikan setiap kalimat memiliki tujuan yang jelas serta tidak bertele-tele atau ambigu. Lebih baik gunakan kalimat pendek dan to the point yang langsung menyampaikan nilai dari produk atau layanan Anda. 

    Jangan lupakan call-to-action (CTA) dalam brosur untuk mendorong audiens dalam mengambil tindakan.

    CTA ini bisa berupa ajakan untuk menghubungi Anda untuk melakukan transaksi atau mendapatkan informasi lebih lanjut. Ciptakan rasa urgensi dalam CTA Anda supaya audiens terdorong untuk bertransaksi dengan bisnis Anda.

    4. Visual dan Layout

    Hal berikutnya yang harus diperhatikan dalam brosur adalah visual dan layout. Visual ini bukan sekedar hiasan. Anda harus menggunakannya untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan dalam brosur.

    Aspek visual utama yang harus diperhatikan adalah komposisi antara gambar dan teks. Pastikan gambar dan teks pada isi brosur tidak saling bertabrakan.

    Anda boleh menggunakan gambar yang menarik, tetapi harus tetap memastikan agar audiens fokus pada pesan utama yang ingin dibawakan dalam brosur. Hindari menggunakan gambar dengan kualitas buruk supaya brosur Anda terlihat profesional di mata audiens.

    Selain gambar, perhatikan juga warna yang digunakan pada brosur Anda. Pilih warna yang sesuai dengan brand identity maupun pesan yang ingin disampaikan dalam brosur. Selain itu, perhatikan kombinasi warna yang digunakan.

    Gunakan warna yang kontras agar perhatian pembaca tertuju pada beberapa elemen penting, seperti headline atau call-to-action (CTA). Kombinasi warna ini harus tetap serasi supaya audiens merasa nyaman ketika membaca brosur Anda.

    Satu hal lagi yang tidak boleh dihindari adalah penggunaan white space. Inilah hal yang diabaikan ketika membuat brosur sehingga elemen desain terlihat padat dan membingungkan pembaca. Atur white space dengan strategis agar audiens lebih mudah dalam memproses informasinya.

    5. Elemen Branding

    Jangan lupakan elemen branding yang esensial dalam brosur Anda. Branding yang kuat membuat brosur Anda terlihat lebih menonjol dibandingkan kompetitor. Audiens juga bisa mengenali brand Anda melalui brosur, jadi Anda perlu memasukkan elemen branding di dalamnya.

    Logo merupakan identitas brand yang tidak boleh diabaikan dalam brosur. Logo harus ditempatkan dengan cermat agar terlihat jelas dan audiens bisa langsung menghubungkannya dengan perusahaan Anda.

    Biasanya, logo ditempatkan di bagian atas atau sudut kiri atas halaman pertama brosur, karena area ini adalah tempat pertama yang dilihat oleh pembaca. 

    Berikan juga white space yang cukup di antara logonya agar tidak terlalu padat dan mudah dikenali. Untuk ukurannya, logo tidak boleh terlalu besar sehingga mengabaikan elemen lain dalam brosur, tetapi juga tidak boleh terlalu kecil sehingga sulit dikenali.

    Brand identity lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah warna dan font. Anda harus memastikan agar kedua elemen tersebut tetap konsisten dengan materi pemasaran lainnya.

    Apabila brosur Anda memiliki desain yang berbeda dari website, audiens akan merasa bingung dengan brand identity yang diusung. Pastikan gaya visual yang digunakan dalam brosur mencerminkan value dan karakteristik brand Anda.

    Elemen branding lainnya yang tidak boleh diabaikan adalah informasi kontak. Anda bisa menaruh informasi kontak pada bagian bawah halaman, tetapi lebih baik ditaruh di halaman terakhir brosur.

    Informasi kontak yang dimasukkan tidak perlu terlalu banyak, cukup alamat e-mail dan nomor WhatsApp yang bisa dihubungi.

    Apabila ingin membangun brand awareness, Anda bisa menambahkan informasi website atau profil media sosial. Di atas informasi kontak, jangan lupa menambahkan CTA atau ajakan untuk menghubungi Anda.

    6. Aspek Teknis

    Setelah selesai mendesain brosur, Anda perlu memperhatikan aspek teknisnya. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pembuatan brosur adalah pemilihan jenis dan ukuran kertas, format dan jumlah lipatan brosur, serta kualitas gambar dan resolusinya.

    Mari kita mulai dengan membahas pemilihan kertasnya. Gunakan jenis kertas seperti kertas art paper, matte, atau doff.

    Tiga jenis kertas tersebut memberikan kualitas hasil cetakan yang jelas sehingga setiap elemen dalam brosur mudah dilihat. Hindari kertas yang terlalu tipis karena membuat brosur Anda mudah robek sehingga dinilai kurang berkualitas. 

    Perlu diingat bahwa brosur merupakan dokumen yang dilipat sehingga lebih mudah dibagikan. Maka dari itu, Anda perlu memilih ukuran kertas yang tepat, seperti ukuran A4, A5, atau A6.

    Setelahnya, barulah Anda bisa mempertimbangkan format lipatan brosur, apakah brosurnya mau bi-fold (lipatan dua), tri-fold (lipat tiga), atau Z-fold yang lipatannya mengikuti huruf Z. 

    Jangan lupakan hal teknis seperti kualitas gambar dan resolusi. Pastikan gambar yang digunakan dalam brosur mempunyai resolusi yang cukup tinggi agar tidak buram atau pecah saat dicetak. Biasanya, hasil cetakan yang optimal membutuhkan resolusi minimal 300 dpi (dots per inch).

    7. Proses Pengecekan

    Desain brosur sudah selesai, Anda pun sudah memilih jenis kertas dan jumlah lipatan brosurnya. Namun, jangan langsung mencetaknya. Lakukan pengecekan terlebih dahulu supaya brosur Anda bebas dari kesalahan.

    Periksa (review) kembali konten dan informasi dalam brosur Anda. Cek kembali jika informasi yang disampaikan sudah akurat, lengkap, dan sesuai tujuan pembuatan brosurnya.

    Lakukan revisi seperti menyederhanakan pesan atau memperjelas informasi supaya pembaca lebih mudah mencerna informasi dalam brosurnya.

    Lakukan juga verifikasi data agar informasi yang disampaikan dalam brosur sudah akurat dan terbaru. Anda bisa melakukan fact-checking seperti harga produk maupun klaim khusus mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.

    Periksa juga informasi kontak yang dicantumkan dalam brosur, terutama pada bagian nomor telepon, alamat email, maupun informasi website dan media sosial.

    Terakhir, Anda bisa melakukan proofreading final, yaitu pengecekan terhadap seluruh bagian teks dalam brosur. Pada tahap ini, Anda perlu mencari tahu jika ada kesalahan penulisan, tata bahasa, dan gaya bahasa sesuai target audiens.

    8. Tips Membuat Brosur Berkualitas

    Tujuh langkah di atas sebenarnya bisa menjadi panduan dasar dalam membuat brosur yang menarik. Nah, Anda bisa meningkatkan kualitasnya dengan mengikuti beberapa langkah di bawah ini.

    a. Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

    Perlu diakui bahwa banyak brosur yang tidak mampu menarik perhatian audiens karena sering melakukan kesalahan umum. Seperti apa kesalahan tersebut?

    • Teks yang terlalu banyak di dalam brosur sehingga penuh dengan informasi. Hal ini perlu dihindari sehingga audiens kehilangan minat untuk membacanya.
    • Desain brosur yang terlalu ramai dan penuh elemen visual yang tidak diperlukan sehingga pembaca kesulitan menemukan informasi yang dibutuhkan.
    • Informasi kontak yang tidak jelas atau tersembunyi, sehingga audiens yang sudah tertarik dengan produk malah bingung ketika ingin menghubungi Anda.
    • Tata letak yang buruk dan penyusunan informasi yang kurang logis atau tidak memiliki alur yang jelas. Hal ini membuat audiens kesulitan mencerna isi brosur Anda.

    b. Best Practices dari Profesional

    Ada pula brosur yang mampu menarik minat audiens sehingga mereka mau melakukan pembelian atau minimal mencari informasi lebih lanjut mengenai produk atau bisnisnya. Apa saja rahasia yang menjadi best practices dari brosur yang berhasil?

    • Ukuran font yang berbeda pada headline, subtitle, dan teks.
    • CTA atau penawaran khusus seperti diskon yang dibuat terlihat menonjol.
    • Font yang mudah dibaca, terutama pada teks yang lebih kecil.
    • Gambar yang berkualitas tinggi.
    • CTA yang mampu mendorong pembaca untuk mengambil tindakan lebih lanjut setelah melihat brosur Anda.
    • Branding yang konsisten dalam brosur, dilihat dari desain dan style-nya.

    c. Checklist Brosur Sebelum Cetak

    Sebelum mengirim brosur ke percetakan, pastikan Anda telah memeriksa beberapa hal penting. Berikut adalah checklist yang dapat membantu pengecekan brosur Anda sebelum dicetak:

    • Cek Desain dan Konten: Pastikan desain final sudah sesuai dengan tujuan dan informasi sudah lengkap, akurat, dan jelas.
    • Verifikasi Informasi Kontak: Pastikan informasi kontak yang tercantum sudah benar dan mudah diakses.
    • Pastikan Gambar Berkualitas: Periksa resolusi gambar untuk memastikan gambar terlihat tajam dan jelas saat dicetak.
    • Review Proofreading: Lakukan proofreading terakhir untuk menghindari kesalahan ketik atau masalah tata bahasa.
    • Periksa Format dan Ukuran Kertas: Pastikan format dan ukuran brosur sudah sesuai dengan spesifikasi percetakan.
    • Tinjau Warna dan Kontras: Pastikan bahwa warna yang digunakan konsisten dan menciptakan kontras yang cukup agar teks mudah dibaca.
    • Periksa Lipatan dan Format: Pastikan bahwa brosur akan dilipat dengan benar sesuai dengan format yang diinginkan, dan bahwa informasi tidak akan terpotong saat dilipat.

    Itulah 8 hal yang perlu diperhatikan dalam brosur. Pastikan Anda mengikuti panduan lengkap di artikel ini agar brosur terlihat profesional dan mampu menjangkau target audiens!

    RELATED POST

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    HUBUNGI KAMI
    Download Buku
    Company Profile
    Download Gambar Layanan
    Scroll to Top