Apakah Anda sering merasa bingung membedakan antara digital marketing dan social media marketing? Jika iya, Anda tidak sendirian.
Banyak pemilik bisnis atau pemasar merasa kedua istilah ini sama saja. Padahal, pemahaman yang kurang tepat bisa membuat arah strategi pemasaran online Anda menjadi kabur.
Akibatnya, sumber daya yang Anda keluarkan mungkin tidak memberikan hasil yang diharapkan. Mari kita pahami perbedaan mendasar keduanya agar strategi pemasaran Anda lebih efektif.
Konsep Dasar
Pertama, mari kita samakan pemahaman mengenai kedua istilah ini.
1. Digital Marketing
Digital marketing (DM) adalah segala bentuk upaya pemasaran yang memanfaatkan perangkat elektronik atau internet.
Ini mencakup berbagai aktivitas online. Contohnya adalah Search Engine Optimization (SEO), Search Engine Marketing (SEM atau iklan berbayar di mesin pencari), content marketing, email marketing, dan pemasaran melalui website.
DM juga bisa menjangkau saluran digital di luar internet, seperti SMS atau iklan di televisi digital. Intinya, DM menggunakan banyak kanal digital untuk menjangkau calon pelanggan.
2. Social Media Marketing
Sementara itu, social media marketing (SMM) adalah salah satu bagian dari digital marketing.
Fokus SMM secara khusus adalah penggunaan platform media sosial. Platform ini meliputi Facebook, Instagram, TikTok, LinkedIn, Twitter (X), YouTube, dan lainnya.
Tujuan utamanya adalah untuk berinteraksi dengan audiens Anda. Aktivitasnya termasuk membangun kesadaran merek, meningkatkan keterlibatan (engagement), menumbuhkan komunitas online, dan mengarahkan audiens ke tujuan bisnis lain seperti website atau penjualan.
Kegiatan SMM meliputi pembuatan konten khusus untuk media sosial, berinteraksi dengan pengikut, mengelola komunitas, hingga menjalankan iklan berbayar di platform tersebut.
Hubungan Keduanya
Penting untuk dipahami bahwa SMM bukanlah pengganti DM.
SMM merupakan salah satu komponen penting dalam strategi DM yang lebih besar. Keduanya perlu bekerja sama untuk hasil yang optimal.
Strategi pemasaran digital yang efektif biasanya mengintegrasikan SMM dengan elemen DM lainnya, seperti SEO atau email marketing. Mereka saling melengkapi.
Perbedaan Kunci
Berikut adalah perbedaan utama antara digital marketing dan social media marketing yang perlu Anda ketahui:
1. Cakupan Strategi
Digital marketing memiliki cakupan yang sangat luas. Ini mencakup seluruh aktivitas pemasaran yang dilakukan secara digital, baik online maupun beberapa offline.
Social media marketing memiliki cakupan yang lebih terbatas. Fokusnya hanya pada aktivitas pemasaran yang terjadi di dalam platform media sosial.
2. Tujuan Utama
Tujuan digital marketing umumnya mencakup seluruh tahapan perjalanan pelanggan. Mulai dari membangun kesadaran awal, menghasilkan minat, mendorong pembelian, hingga mempertahankan loyalitas pelanggan. Fokusnya sering pada hasil akhir yang terukur seperti penjualan atau ROI.
Tujuan social media marketing seringkali lebih terfokus pada tahap awal hingga pertengahan. Misalnya, meningkatkan kesadaran merek, membangun interaksi, dan membina hubungan dengan audiens. Namun, SMM juga bisa mendorong penjualan, terutama dengan adanya fitur belanja di media sosial.
3. Saluran dan Platform
Perbedaan paling jelas terlihat pada saluran yang digunakan:
Perbedaan paling jelas antara DM dan SMM terletak pada di mana aktivitas pemasaran dilakukan dan bagaimana caranya:
Aspek | Digital Marketing (DM) | Social Media Marketing (SMM) |
---|---|---|
Saluran Utama | Mesin Pencari (Google, Bing), Website, Blog, Email, Aplikasi Mobile, Iklan Display, Platform Video (YouTube), Media Sosial, TV Digital, Radio Digital, SMS, Digital Billboard, dll. | Platform Media Sosial (Facebook, Instagram, TikTok, LinkedIn, Twitter/X, YouTube, Pinterest, Snapchat, WhatsApp, dll.) |
Taktik Umum | SEO, SEM/PPC, Content Marketing (Artikel, Blog, Ebook), Email Marketing, Affiliate Marketing, Mobile Marketing, Optimasi Website, Analitik Data, Iklan Programatik, dll. | Pembuatan Konten Spesifik Platform (Post, Stories, Reels), Iklan Berbayar Sosial, Influencer Marketing, Manajemen Komunitas, Social Listening, Konten Buatan Pengguna (UGC), dll. |
Contoh Platform | Google Search, Website Perusahaan, Mailchimp, HubSpot, Google Ads, YouTube, Facebook, Instagram, Aplikasi Mobile Internal, TV Nasional Digital. | Facebook, Instagram, TikTok, LinkedIn, Twitter/X, YouTube, Pinterest, Snapchat, WhatsApp Business. |
Dengan tabel yang lebih lengkap ini, perbandingan antara cakupan saluran, jenis taktik yang umum digunakan, serta contoh platform spesifik untuk masing-masing (DM dan SMM) menjadi lebih jelas.
4. Metrik Keberhasilan
Cara mengukur keberhasilan keduanya juga berbeda.
Digital marketing sering diukur menggunakan metrik yang lebih dekat dengan hasil bisnis. Contohnya seperti jumlah pengunjung website, tingkat konversi (penjualan atau pendaftaran), biaya per akuisisi pelanggan (CPA), dan ROI.
Social media marketing diukur menggunakan metrik yang fokus pada aktivitas di platform sosial. Contohnya adalah tingkat engagement (like, comment, share), jangkauan (reach), pertumbuhan pengikut, dan sentimen merek. Menghubungkan metrik SMM langsung ke pendapatan terkadang membutuhkan analisis lebih dalam.
5. Cara Menjangkau Audiens
Digital marketing menjangkau audiens melalui berbagai titik kontak digital. Penargetan bisa berdasarkan apa yang orang cari di Google, demografi mereka, minat, riwayat penjelajahan web, atau data pelanggan yang sudah ada.
Social media marketing menjangkau dan berinteraksi dengan audiens secara spesifik di dalam platform sosial. Penargetan dilakukan berdasarkan data profil pengguna di platform tersebut. SMM sangat baik untuk membangun percakapan dan komunitas.
Kapan Memprioritaskan
Idealnya, Anda menggunakan keduanya secara terintegrasi. Namun, ada situasi di mana salah satu mungkin lebih diprioritaskan.
Anda mungkin lebih fokus pada strategi digital marketing yang lebih luas saat ingin menjangkau orang yang secara aktif mencari produk atau solusi Anda (melalui SEO atau SEM). Juga saat ingin membangun aset digital jangka panjang seperti website atau daftar email, atau ketika tujuan utamanya adalah konversi langsung di website.
Anda mungkin lebih memprioritaskan social media marketing saat tujuan utamanya adalah membangun kesadaran merek dan visibilitas secara luas. Juga saat ingin membangun komunitas online yang aktif, berinteraksi langsung dengan pelanggan, atau menargetkan kelompok usia tertentu yang sangat aktif di platform sosial spesifik.
Mana yang Terbaik?
Pertanyaannya bukanlah mana yang lebih baik antara digital marketing vs social media marketing. Keduanya sama-sama penting.
Social media marketing adalah bagian integral dari strategi digital marketing yang komprehensif. Memahami peran dan perbedaan masing-masing akan membantu Anda merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Dengan pemahaman ini, Anda bisa mengalokasikan sumber daya dengan lebih bijak dan memaksimalkan potensi setiap saluran untuk mencapai tujuan bisnis Anda.
Tarik pelanggan yang aktif mencari Anda di Google melalui jasa seo kami, sekaligus bangun interaksi dan kedekatan dengan audiens Anda lewat jasa kelola social media yang profesional. Lihat bagaimana kedua layanan ini bisa bekerja sama untuk mengembangkan bisnis Anda.