Laporan marketing plan menjadi salah satu bagian penting dalam menjalankan bisnis.
Tanpa laporan marketing plan, bisnis akan berisiko melakukan upaya yang tidak terfokus dan membuang-buang sumber daya.
Laporan marketing plan memiliki berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnismu.
Lalu, mengapa laporan marketing plan penting untuk dibuat dan bagaimana cara menyusunnya?
Simak penjelasannya berikut.
Alasan Pentingnya Menyusun Laporan Marketing Plan
Laporan marketing plan merupakan dokumen strategis penting yang menguraikan upaya periklanan dan pemasaran perusahaan untuk periode mendatang, biasanya satu tahun.
Laporan ini akan menggambarkan aktivitas bisnis yang terlibat dalam mencapai tujuan pemasaran tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Laporan marketing plan mencakup tujuan pemasaran perusahaan dan strategi serta taktik yang akan digunakan untuk mencapainya, yang secara efektif berfungsi sebagai peta jalan untuk strategi dan perencanaan pemasaran bisnis.
3 Contoh Laporan Marketing Plan
Setelah mengetahui alasan pentingnya Menyusun laporan marketing plan, berikut 3 contoh laporan marketing plan untuk bisnis:
1. Contoh Laporan Marketing Plan untuk Produk Baru
Tipe : Bisnis sepatu running lokal
Visi : Menjadi pilihan sepatu running lokal nomor satu Indonesia
Misi : Mendorong masyarakat membeli sepatu running lokal
Target pasar : Gen Z
Strategi konten dan media : Mengunggah video pembuatan sepatu running lokal
KPI : Mendapatkan Instagram Reach hingga 20.000 akun
Anggaran Marketing : Rp20.000.000
Marketing Tools : Canva, CapCut
2. Contoh Laporan Marketing Plan untuk Perusahaan
Tipe : Bisnis pakaian formal wanita
Visi : Menjadikan pakaian formal Wanita andalan wanita karir
Misi : Mendapatkan pelanggan dari seluruh Indonesia
Target pasar : Gen Z dan Gen Milenial
Kompetitor : Toko baju offline dan online lainnya
Strategi konten dan media : Membuat iklan kreatif untuk Instagram
KPI : Meningkatkan konversi penjualan sampai 50%
Anggaran marketing : Rp10.000.000
Marketing tools : Google Analytics, Instagram Ads
3. Contoh Laporan Marketing Plan untuk Bidang Jasa
Tipe : Bisnis fotografi
Visi : Memberikan pelayanan fotografi terbaik harga terjangkau
Misi : Mendapatkan pelanggan setiap hari
Target pasar : Acara wisuda, engagement, pernikahan, pre-wedding
Kompetitor : Bisnis fotografi serupa lainnya
Strategi konten dan media : Mengunggah portofolio fotografi ke akun sosial media
Tujuan AIDA : Meningkatkan action calon konsumen
KPI : Mendapatkan lebih dari 5.000 reach Instagram
Anggaran marketing : Rp7.000.000
Marketing tools : Google Analytics, Instagram Ads
5 Tips Menyusun Laporan Marketing Plan
1. Lakukan Analisis Situasi untuk Marketing Plan
Analisis situasi adalah gambaran singkat tentang posisi bisnis saat ini.
Hal ini melibatkan pemahaman kondisi pasar, aktivitas pesaing (analisis pesaing), dan kemampuan internal Anda (Kekuatan dan Kelemahan), serta faktor eksternal (Peluang dan Ancaman) yang umumnya dikenal sebagai analisis SWOT.
2. Tentukan Target Pasar
Anda juga perlu mengidentifikasi dan memahami target pasar bisnis.
Siapakah pelanggan ideal Anda? Apa demografi, psikografi, kebutuhan, kendala, dan perilaku pembelian mereka?
Hal ini dapat menentukan rencana pemasaran yang secara langsung sesuai dengan mereka yang kemungkinan besar akan membeli.
3. Tetapkan Sasaran dan Tujuan Pemasaran
Menetapkan tujuan dan sasaran pemasaran yang jelas dan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dalam rencana pemasaran dapat memenuhi tujuan marketing plan agar tercapai.
4. Sesuaikan Anggaran dan Sumber Daya
Hal ini melibatkan perkiraan biaya untuk semua kegiatan, personel, peralatan, dan sumber daya lain yang direncanakan.
Anda juga harus menetapkan anggaran dengan baik dan memastikan rencana pemasaran yang layak secara finansial agar dapat dicapai.
5. Kembangkan Strategi dan Taktik Pemasaran
Setelah menyusun laporan markting plan, tentu Anda harus mengembangkan strategi dan taktik pemasaran.
Strategi adalah pendekatan yang luas (misalnya, “Gunakan pemasaran konten untuk mendorong UGC pesat”).
Taktik adalah tindakan khusus (misalnya, “Terbitkan dua posting Instagram Reels per minggu yang dioptimalkan untuk tren tertentu”).
