FruityLogic - Digital Agency
Table of Content

    Apa itu Search Intent? Kunci Menulis Konten Tepat Sasaran!

    Wanita berpikir di depan laptop dan catatan.

    Pernahkah kamu menulis artikel, tetapi pengunjungnya sepi? Padahal kamu sudah menulis artikel yang panjang dan SEO-friendly. Bisa jadi masalahnya bukan di isi konten, tetapi karena kamu belum memahami search intent dari pengguna atau pembaca blog kamu.

    Memangnya, apa itu search intent? Artikel ini akan membahas pengertian dan manfaat search intent, jenis-jenis, hingga hubungannya dengan keyword atau kata kunci, agar kamu bisa mengaplikasikannya di konten kamu selanjutnya. Yuk, baca hingga tuntas untuk mengetahui selengkapnya!

    Apa itu search intent?

    Search intent adalah maksud atau tujuan dari pengguna saat melakukan pencarian di mesin pencari seperti Google. Saat pengguna mengetik kata kunci atau keyword di kolom pencarian, mereka pasti punya tujuan tertentu. Tujuan inilah yang disebut sebagai “intent” atau maksud pencarian.

    Misalnya, ketika seseorang mengetik keyword “cara membuat bolu ketan hitam”, bisa ditebak bahwa mereka ingin tahu cara membuatnya. Sementara jika mereka mencari “beli bolu ketan hitam di surabaya”, itu artinya mereka ingin membeli produk tersebut.

    Jadi, memahami search intent pengguna ini sangat penting bagi kamu yang ingin membuat konten artikel, baik dengan tujuan memberikan informasi maupun menawarkan produk atau jasa.

    Manfaat memahami search intent

    Lalu, kenapa, sih, kita harus memahami search intent? Memahami apa yang sebenarnya dicari oleh pengguna atau user akan membuat kamu lebih mudah untuk menciptakan konten yang lebih relevan, tepat sasaran, dan lebih mudah ditemukan di Google.

    Berikut ini beberapa manfaat memahami search intent dalam strategi SEO:

    1. Konten lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna karena kamu tahu apa yang harus dibahas dan seberapa dalam pembahasannya.
    2. Menaikkan konversi, khusus kamu yang membuat konten untuk mempromosikan produk atau jasa, karena konten kamu akan lebih mudah ditemukan oleh pengguna.
    3. Mengurangi bounce rate karena pengunjung akan lebih betah kalau konten kamu sesuai dengan apa yang mereka cari.
    4. Meningkatkan peluang muncul di halaman pertama Google karena Google lebih suka menampilkan konten yang benar-benar menjawab maksud pencarian user.

    Intinya, semakin kamu mengerti maksud pencarian user, semakin besar pula peluang kontenmu untuk perform di Google.

    Jenis-jenis search intent

    Secara umum, search intent dalam strategi SEO dibagi menjadi 4 jenis yang memiliki karakteristik dan tujuan berbeda, yaitu sebagai berikut:

    1. Informational Intent

    Informational intent adalah jenis yang paling umum, menunjukkan pengguna yang sedang mencari informasi atau pengetahuan tentang sesuatu. Mereka yang memiliki tujuan ini biasanya ingin belajar atau memahami sesuatu.

    Contoh:

    • “apa itu search intent”, pengguna ingin belajar dan memahami search intent.
    • “cara membuat bolu ketan hitam”, pengguna ingin membuat bolu ketan hitam.
    • “universitas di surabaya”, pengguna ingin mencari daftar universitas di Surabaya.

    Kalau kamu menargetkan intent ini, maka kamu bisa membuat konten edukatif yang lengkap dan mudah dipahami. Konten jenis biasanya cocok untuk blog, artikel, dan video tutorial.

    2. Transactional Intent

    Transactional intent menunjukkan pengguna sudah punya niat untuk melakukan pembelian atau tindakan spesifik seperti mendaftar, download, atau subscribe.

    Contoh:

    • “kursus SEO online”, pengguna ingin mengikuti kursus SEO online.
    • “beli bolu ketan hitam”, pengguna ingin membeli bolu ketan hitam.
    • “sepatu lari cewek”, pengguna ingin membeli sepatu lari wanita.

    Kalau kamu menargetkan intent ini, maka kamu bisa membuat konten berupa berupa halaman produk, landing page, atau artikel yang mengarahkan ke tindakan (CTA).

    3. Navigational Intent

    Navigational intent menunjukkan pengguna yang ingin menuju ke situs atau platform tertentu. Mereka sudah tahu tujuannya ke mana, tetapi butuh jalan pintas lewat mesin pencari.

    Contoh:

    • “instagram login”, pengguna ingin login ke Instagram.
    • “gramedia digital”, pengguna ingin mengunjungi situs Gramedia.
    • “shopee indonesia”, pengguna ingin mengunjungi situs Shopee Indonesia.

    Nah, kalau kamu punya brand, penting untuk memastikan bahwa nama brand kamu muncul di hasil pencarian navigasional.

    4. Commercial Intent

    Commercial intent menunjukkan pengguna yang sedang mempertimbangkan sebelum melakukan pembelian. Mereka ingin membandingkan, melihat review, atau mencari rekomendasi sebelum memutuskan.

    Contoh:

    • “laptop terbaik untuk mahasiswa 2025”, pengguna ingin membeli laptop, tetapi belum tahu harus membeli yang mana, sehingga mencari daftar rekomendasi.
    • “review iphone 16 promax”, pengguna ingin membeli iPhone 16 Promax, sehingga ingin melihat review terlebih dahulu.
    • “perbandingan iphone 16 pro vs iphone 16 promax, pengguna mempertimbangkan salah satu dari keduanya, sehingga perlu melihat perbandingannya.

    Kalau kamu menargetkan intent ini, maka kamu bisa menulis artikel berupa review, perbandingan produk, listicle, atau testimonial dari pengguna.

    Hubungan search intent dan keyword

    Search intent dan keyword bisa dibilang serupa, tetapi tidak sama. Keyword yang diketik pengguna akan mencerminkan intent mereka, dan kita sebagai pembuat konten harus menangkap maksud tersebut dan menyajikan jawaban yang paling relevan.

    Contoh:

    • Keyword: “sepatu lari”, bisa bermakna informational atau transactional tergantung konteks.
    • Keyword: “cara membersihkan sepatu lari warna putih”, sudah jelas bahwa ini merupakan informational intent.
    • Keyword: “beli sepatu lari nike original”, sudah jelas bahwa ini merupakan transactional intent.
    • Keyword: “nike official”, menunjukkan navigational intent menuju sistus resmi Nike.
    • Keyword “rekomendasi sepatu lari nike di bawah 1 juta”, menunjukkan commercial intent untuk melihat daftar rekomendasi.

    Oleh sebab itu, saat kamu melakukan riset keyword, jangan hanya melihat volume pencariannya, tetapi perhatikan juga apa tujuan pengguna saat mengetik keyword tersebut.

    Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu search intent, manfaat memahaminya, jenis-jenis, hingga hubungannya dengan keyword. Search intent adalah fondasi penting untuk menulis konten dengan strategi SEO.

    Dengan memahami jenis-jenis search intent, seperti informational, transactional, navigational, dan commercial, kamu bisa menyajikan konten yang relevan, tepat sasaran, dan benar-benar menjawab kebutuhan pengguna.

    Dengan begitu, kontenmu tidak akan sepi lagi. Kamu juga bisa meningkatkan konversi, mengurangi bounce rate, serta meningkatkan performa kontenmu di mesin pencari.

    jasa desain dan pembuatan website, jasa seo

    RELATED POST

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *