Tidak lengkap rasanya jika Anda meluncurkan iklan tanpa merancang landing page.
Anda perlu memahami bahwa landing page bukanlah komponen pelengkap, melainkan bagian yang tidak terpisahkan dari iklan.
Audiens yang mengeklik iklan Anda pasti lebih yakin untuk membeli produk atau berlangganan newsletter setelah membaca landing page Anda.
Itulah alasan iklan Anda membutuhkan landing page yang menarik. Masalahnya, barangkali Anda masih bingung dengan apa itu landing page.
Ada pula yang menyamakan landing page dengan homepage pada website, padahal keduanya merupakan hal yang berbeda.
Yuk, kita kupas tuntas mengenai landing page dan cara membuatnya di artikel ini!
Memahami Landing Page Secara Mendalam
Mari kita mulai pembahasan mengenai landing page dengan mengenal konsepnya, perbedaan dengan homepage, dan cara kerjanya.
Pengertian dan Konsep Dasar Landing Page
Landing page adalah halaman web yang bertujuan untuk mengajak pengunjung melakukan konversi setelah mengeklik tautan di iklan (ads), email marketing, atau hasil pencarian di SERP Google.
Ada pun jenis konversi yang dilakukan melalui landing page bisa berupa pembelian produk maupun berlangganan (subscribe) layanan seperti newsletter melalui email maupun messenger seperti WhatsApp.
Konten dalam landing page sendiri lebih bersifat promosi, terutama pada bagian copywriting.
Penulisan copy dalam landing page haruslah persuasif supaya bisa mengajak pengunjung melakukan konversi.
Selain itu, Anda harus membuat headline yang berhasil mencuri perhatian supaya pengunjung mau membaca kontennya sampai selesai.
Tidak hanya tulisan, Anda juga perlu menambahkan visual pendukung supaya landing page tidak terlihat monoton.
Visual ini bisa berupa foto produk, bisa juga video deskripsi produk maupun testimoni dari pengguna yang telah mencoba produknya.
Komponen terakhir yang tidak kalah penting adalah call-to-action (CTA). Tentunya Anda berharap agar pengunjung melakukan konversi setelah membaca landing page, bukan?
Itulah pentingnya penggunaan CTA yang menonjol dan mampu mengajak audiens untuk melakukan konversi.
Perbedaan Landing Page vs Homepage
Apakah landing page sama dengan homepage pada website? Tentu saja tidak, keduanya merupakan hal yang berbeda. Anda bisa mempelajari perbedaannya pada tabel di bawah ini:
Aspek Pembeda | Landing Page | Homepage |
---|---|---|
Tujuan | Mengajak pengunjung melakukan konversi | Memberikan informasi atau gambaran umum mengenai suatu website. |
Struktur | Dirancang secara minimalis dan langsung pada intinya. | Dilengkapi banyak menu dan tautan ke page lain di website. |
Kegunaan | Digunakan pada iklan atau campaign. | Digunakan pada halaman utama dari sebuah website. |
Navigasi | Terbatas, hanya ada navigasi CTA dan visual seperti pemutaran video. | Luas dan terdiri dari berbagai opsi navigasi, seperti halaman blog, informasi kontak, dan sebagainya. |
Cara Kerja Landing Page dalam Marketing
Landing page mempunyai cara kerja yang berbeda dengan website karena dirancang untuk meningkatkan konversi.
Landing page sejak Anda meluncurkan iklannya ke publik, baik melalui media sosial atau email marketing.
Cara kerja landing page bisa dijelaskan dalam empat langkah, yaitu:
- Pengunjung masuk ke dalam landing page setelah mengeklik tautan atau tombol CTA pada iklan.
- Pengunjung melihat konten pada landing page. Apabila headline dikemas dengan menarik, mereka akan membacanya sampai selesai. Selain itu, isi landing page yang relevan dengan iklan yang mereka klik membuat pengunjung lebih tertarik.
- Setelah selesai membaca, pengunjung mengeklik call-to-action (CTA) dengan cara mengisi formulir yang tertera atau langsung melakukan pembelian.
- Terakhir, pengunjung diarahkan ke halaman download produk, pemberitahuan mengenai berhasil melakukan transaksi atau halaman pembayaran (checkout).
Jenis-jenis Landing Page
Setelah berkenalan dengan landing page, tentu Anda ingin mengetahui cara membuatnya, bukan?
Tunggu dahulu, Anda perlu mengetahui berbagai jenis landing page sesuai penggunaannya.
Berbeda tujuan konversi, berbeda pula landing page yang harus Anda buat. Ada empat jenis landing page yang bisa Anda pertimbangkan, yaitu:
1. Lead Generation Landing Page
Pertama, ada lead generation landing page alias lead capture page yang berguna untuk mengumpulkan informasi pengunjung seperti nama, alamat email, atau nomor telepon.
Ciri khasnya terlihat pada formulir informasi kontak yang harus diisi pengunjung.
Anda bisa menggunakan landing page ini untuk memperluas database pelanggan melalui email marketing.
Lead generation page lebih ideal untuk menambah data pelanggan prospektif daripada meningkatkan penjualan.
2. Click-Through Landing Page
Biasanya, click-through landing page digunakan pada pembelian produk melalui iklan dari website e-commerce atau iklan pay-per-click (PPC).
Pada halaman ini, pengunjung akan melihat deskripsi produk terlebih dahulu, kemudian mereka akan mengeklik CTA pembelian seperti ‘Beli Sekarang’ atau ‘Coba Gratis’.
Setelahnya, mereka akan melihat halaman pembayaran alias checkout page untuk menyelesaikan transaksi.
3. Explainer Landing Page
Jenis landing page ini lebih ideal untuk Anda yang menyediakan produk atau layanan yang membutuhkan deskripsi lebih rinci.
Salah satu contoh produknya adalah produk digital seperti kelas online, buku elektronik (e-book).
Anda bisa menambahkan video serta Frequently Asked Question (FAQ) supaya pengunjung lebih mudah memahami produk.
Testimoni juga bisa ditambahkan supaya pengunjung lebih percaya dengan produk Anda.
4. Product Detail Landing Page
Apa perbedaan product detail landing page dengan explainer? Product detail landing page lebih fokus pada promosi suatu produk.
Di dalam landing page ini, Anda harus menjelaskan informasi spesifik suatu produk seperti fitur, manfaat, harga, dan ulasan pengguna.
Copywriting perlu dibuat persuasif supaya pengunjung yakin dalam melakukan pembelian.
Tips Membuat Landing Page yang Mendatangkan Konversi
Sudahkah Anda memilih salah satu landing page yang ingin dibuat dari empat pilihan di atas? Jika sudah, mulailah membuat landing page dengan mudah mengikuti empat tips di bawah ini.
1. Riset Target Audiens
Apa pun strategi marketing-nya, tetaplah memulai dengan riset target audiens.
Pahami kebutuhan dan kondisi demografi (jenis kelamin dan usia) audiens supaya Anda bisa membuat landing page yang bisa memberikan solusi bagi mereka.
Ketahui pain points alias masalah spesifik yang dialami oleh target audiens supaya Anda bisa menjawabnya dengan landing page yang relevan.
2. Copywriting yang Efektif
Copywriting selalu menjadi ‘senjata’ andalan dalam digital marketing, termasuk landing page.
Mulailah dengan membuat headline yang mampu menyita perhatian pengunjung. Setelahnya, tulislah copy yang fokus pada penjelasan manfaat dari produk Anda.
Untuk landing page yang bertujuan untuk konversi pembelian, Anda bisa menggunakan kata-kata yang menciptakan momen urgency, seperti ‘Terbatas’ atau ‘Beli Sekarang Sebelum Kehabisan’.
Tambahkan juga social proof berupa angka atau testimoni agar pengunjung makin percaya dengan produk Anda.
3. Desain Visual yang Menarik
Berikan juga desain visual seperti foto, grafis, atau video supaya halaman landing page tetap menarik untuk dilihat.
Perlu diingat, Anda tetap perlu memasukan konten foto atau video secukupnya.
Anda bisa membuat layout terlebih dahulu supaya elemen visual dan teksnya bisa tertata dengan rapi dan nyaman dibaca.
Gunakan warna yang sesuai dengan brand Anda. Untuk bagian CTA, Anda bisa memilih warna yang sedikit mencolok.
4. Optimasi Formulir untuk Lead Generation
Khusus untuk lead generation landing page, Anda perlu mengoptimalkan formulir supaya pengunjung mau mengisinya.
Hindari formulir yang terlalu panjang, melainkan masukkan data yang benar-benar dibutuhkan, seperti nama dan email.
Terkadang ada pengunjung yang enggan mengisi formulir di landing page karena merasa tidak akan mendapatkan ‘imbalan’ apapun.
Inilah mengapa Anda perlu memberikan freebies atau insentif. Contohnya, Anda bisa memberikan e-book gratis, kemudian menambahkan CTA berupa ‘Akses E-Book Gratis’.
Bila ingin menawarkan insentif, Anda bisa memasang CTA seperti ‘Dapatkan Voucher Pembelian 10%’.
Cara Mengoptimalkan Landing Page
Agar landing page Anda lebih optimal dan menghasilkan banyak traffic, lakukanlah tiga langkah di bawah ini:
1. A/B Testing
Dalam melakukan A/B testing, gunakan tools seperti Optimizely atau VWO untuk menguji kedua versi landing page.
Cara kerja kedua tools tersebut adalah landing page ditayangkan pada waktu yang sama kepada target audiens yang berbeda dan dipilih secara acak.
Dari metrik yang didapatkan, Anda bisa menilai faktor seperti tingkat konversi, waktu kunjungan, atau jumlah klik pada CTA.
2. Optimasi Mobile Friendly dan Loading Speed
Tidak ada orang yang suka website yang lambat, begitu pula landing page. Pastikan landing page Anda mempunyai loading speed yang cepat.
Caranya, Anda bisa memperkecil ukuran gambar, tidak menggunakan animasi secara berlebihan, atau menggunakan file versi CSS.
Optimalkan juga landing page Anda agar sesuai dengan tampilan di smartphone supaya pengunjung tetap nyaman saat menggulir halamannya.
3. Best Practices SEO untuk Landing Page
Jangan abaikan penerapan SEO pada landing page Anda. Besar kemungkinan landing page mendapatkan traffic dari pencarian Google apabila Anda menerapkan tips ini.
Gunakan keyword utama pada bagian headline dan konten copywriting Anda. Optimalkan bagian URL agar tetap singkat, tetapi tetap mengandung kata kunci di dalamnya.
Anda juga bisa menghubungkan landing page dengan halaman lain di website alias internal linking. Tujuannya adalah agar algoritma Google bisa melihatnya sebagai landing page yang memiliki otoritas.
Tools Rekomendasi untuk Membuat Landing Page
Tidak jarang pemilihan tools menjadi hambatan utama dalam membuat landing page.
Ada begitu banyak tools yang tersedia sehingga Anda bingung memilih salah satu tools yang tepercaya.
Jangan khawatir, Fruity Logic merekomendasikan tiga tools di bawah ini untuk membantu Anda dalam membuat landing page.
1. Membuat dengan WordPress dan Elementor
Pasti Anda sudah familier dengan WordPress sebagai platform website yang profesional dan serba guna.
Nah, tahukah Anda jika WordPress mempunyai plugin bernama Elementor yang bermanfaat untuk membuat landing page?
Dengan plugin ini, Anda hanya perlu membuat landing page dengan template yang tersedia tanpa memerlukan kemampuan coding.
WordPress juga menjadi andalan bagi Anda yang ingin membangun lead generation landing page karena bisa dihubungkan dengan Mailchimp.
2. Menggunakan Carrd untuk Landing Page Simpel
Carrd merupakan platform pembuatan landing page lainnya.
User Interface (UI) Carrd memang terlihat sederhana, tetapi tampilannya elegan sehingga bisa meningkatkan kredibilitas bisnis Anda.
Penggunaan Carrd juga sangat fleksibel, Anda hanya perlu memilih template, kemudian memasukkan elemen seperti teks, gambar, formulir (jika ada) serta tombol CTA.
3. Desain Landing Page dengan Canva
Website desain grafis yang populer ini ternyata bisa pula digunakan untuk membuat landing page.
Anda bisa mengunduh desain landing page yang sudah dibuat dengan Canva, kemudian mengintegrasikannya ke website.
Tools ini bisa menjadi andalan bagi Anda yang ingin menampilkan brand identity pada landing page.
Tools Gratis vs Berbayar: Mana yang Cocok?
Kabar baiknya, ketiga tools di atas menawarkan fitur yang bisa diakses secara gratis.
Namun, ada juga fitur berbayar yang bisa membuat tampilan landing page Anda lebih memukau pengunjung.
Inilah letak kebingungannya: apakah fitur gratis saja sudah cukup atau perlu upgrade ke fitur berbayar?
Baik gratis maupun berbayar, keduanya sama-sama bermanfaat. Anda bisa mencoba versi gratis dari tools terlebih dahulu jika iklan yang dijalankan masih berskala kecil.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakannya untuk menjalankan landing page yang dalam tahap testing.
Untuk pemula dengan anggaran terbatas, Anda juga bisa menggunakan tools versi gratis.
Kapan waktu yang tepat untuk upgrade ke versi berbayar? Lakukanlah jika Anda mulai menjalankan iklan berskala besar sehingga membutuhkan banyak fitur pada landing page.
Anda sudah memahami apa itu landing page serta cara membuatnya. Ternyata menarik, bukan? Maka dari itu, buatlah landing page sesuai tips yang dibagikan di atas.
Jangan lupa untuk mengoptimalkan landing page yang sudah dibuat supaya hasil kampanye Anda berjalan maksimal, ya!