Memilih antara subdomain dan subdirectory bukanlah keputusan sederhana. Meskipun Google telah menegaskan bahwa keduanya diperlakukan setara dalam hal SEO, banyak praktisi SEO memiliki pengalaman berbeda di lapangan. Mari kita pelajari lebih lanjut mengapa pilihan ini bisa sangat mempengaruhi performa website Anda.
Perbedaan Mendasar yang Perlu Anda Pahami
Sebelum membuat keputusan, penting untuk memahami perbedaan dasarnya. Subdomain (blog.example.com) adalah bagian terpisah dari domain utama.
Sementara subdirectory (example.com/blog) adalah folder dalam domain utama. Namun perbedaannya tidak sesederhana itu.
Aleyda Solis, seorang pakar SEO terkemuka, membagikan temuan menarik dalam studi kasusnya. Ketika memindahkan blog dari subdomain ke subdirectory, dia melihat peningkatan signifikan dalam peringkat pencarian.
Namun, John Mueller dari Google tetap menegaskan bahwa secara teknis, keduanya diperlakukan setara oleh mesin pencari.
Bagaimana Google dan Amazon Menerapkannya?
Google memilih menggunakan subdomain untuk berbagai layanannya. Maps.google.com, docs.google.com, dan drive.google.com masing-masing berfungsi sebagai platform terpisah dengan kebutuhan teknis yang berbeda.
Ini masuk akal mengingat setiap layanan memiliki fungsionalitas unik.
Di sisi lain, Amazon lebih memilih pendekatan subdirectory untuk kebanyakan layanannya. Amazon.com/prime, amazon.com/music, dan amazon.com/video tetap berada dalam satu domain utama.
Strategi ini membantu Amazon membangun otoritas domain yang kuat dan memberikan pengalaman yang menyatu bagi pengguna.
Kapan Menggunakan Subdomain?
1. Target Pasar Internasional
Ketika bisnis Anda beroperasi di berbagai negara, subdomain bisa menjadi solusi yang tepat. Google menggunakan pendekatan ini dengan google.co.uk untuk pasar Inggris dan google.co.jp untuk Jepang.
Cara ini memungkinkan mereka menyesuaikan tidak hanya bahasa, tetapi juga konten dan pengalaman pengguna sesuai dengan preferensi lokal.
2. Layanan dengan Kebutuhan Teknis Khusus
Google Docs (docs.google.com) adalah contoh sempurna penggunaan subdomain untuk layanan yang membutuhkan infrastruktur berbeda.
Layanan ini memerlukan fitur kolaborasi real-time dan teknologi yang jauh berbeda dari mesin pencari Google.
Dengan menggunakan subdomain, tim teknis dapat mengoptimalkan platform secara independen.
3. Produk atau Layanan yang Berbeda Signifikan
Shop.google.com menunjukkan bagaimana subdomain dapat menciptakan pengalaman berbelanja yang berbeda total dari search engine utama Google.
Ini memungkinkan Google menggunakan desain, fitur, dan fungsionalitas yang dioptimalkan khusus untuk e-commerce tanpa mempengaruhi pengalaman pengguna di domain utama.
Kapan Menggunakan Subdirectory?
1. Konten yang Terkait Erat dengan Website Utama
Amazon menunjukkan penggunaan subdirectory yang efektif untuk konten yang masih berhubungan erat dengan tujuan utama website mereka.
Amazon.com/blog berisi konten editorial yang memperkuat presence e-commerce mereka.
Subdirectory memungkinkan konten ini memanfaatkan otoritas domain utama sekaligus memberikan pengalaman yang menyatu bagi pengunjung.
2. Struktur E-commerce yang Terorganisir
Amazon mengorganisir kategori produk mereka dalam subdirectory seperti amazon.com/electronics dan amazon.com/books.
Struktur ini tidak hanya logis bagi pengguna, tetapi juga memudahkan mesin pencari memahami hierarki konten.
Hasilnya adalah navigasi yang intuitif dan distribusi otoritas domain yang efisien.
3. Konten Pendukung Utama
Pusat bantuan Amazon di amazon.com/help adalah contoh bagaimana subdirectory ideal untuk konten pendukung yang perlu terintegrasi erat dengan pengalaman utama website.
Pengguna dapat dengan mudah mengakses bantuan tanpa merasa meninggalkan platform utama.
Pertimbangan Penting Sebelum Memutuskan
1. Evaluasi Kebutuhan Teknis Website
Pertimbangan teknis harus dimulai dari kebutuhan spesifik website Anda. Jika bagian tertentu memerlukan sistem keamanan khusus, teknologi yang berbeda, atau infrastruktur terpisah, subdomain bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, jika website Anda menggunakan teknologi yang seragam dan membutuhkan integrasi yang erat antar komponennya, subdirectory akan lebih efisien.
2. Skala Internasional
Ekspansi global memerlukan strategi yang matang dalam mengelola konten multi-bahasa dan pengalaman pengguna yang terlokalisasi.
Pertimbangkan tidak hanya terjemahan konten, tetapi juga kebutuhan akan kustomisasi lokal, kecepatan loading untuk tiap region, dan kemudahan pengelolaan konten lintas negara.
Pilihan antara subdomain dan subdirectory akan mempengaruhi bagaimana Anda dapat mengoptimalkan pengalaman untuk audiens global.
3. Strategi Pengelolaan Konten
Struktur yang Anda pilih akan berdampak signifikan pada cara tim mengelola konten.
Subdirectory menawarkan pengelolaan yang lebih terpusat dan terintegrasi, ideal untuk organisasi dengan tim konten yang terpusat.
Sementara subdomain memberikan otonomi lebih besar, cocok untuk situasi di mana berbagai tim perlu mengelola konten mereka secara independen dengan workflow yang berbeda.
4. Pengelolaan SEO dan Analytics
Pertimbangkan kemampuan dan sumber daya tim Anda dalam mengelola SEO dan analytics. Subdirectory umumnya lebih straightforward dalam pengelolaan SEO karena memanfaatkan otoritas domain utama.
Sementara subdomain membutuhkan strategi SEO terpisah dan setup analytics yang lebih kompleks, tetapi memberikan fleksibilitas lebih dalam pengukuran performa untuk setiap bagian website.
5. Pertumbuhan dan Adaptabilitas
Pilihan struktur website harus mengakomodasi rencana pertumbuhan jangka panjang.
Pertimbangkan bagaimana struktur yang dipilih akan mempengaruhi kemampuan Anda beradaptasi dengan perubahan kebutuhan bisnis, kemungkinan ekspansi ke layanan baru, dan potensi integrasi dengan sistem atau platform lain di masa depan.
Struktur yang tepat akan mendukung pertumbuhan tanpa memerlukan perubahan arsitektur yang signifikan.
Kesimpulan
Pilihan antara subdomain dan subdirectory harus didasarkan pada kebutuhan spesifik website Anda. Google dan Amazon, meskipun sama-sama sukses, mengambil pendekatan berbeda sesuai kebutuhan mereka.
Yang terpenting adalah memastikan pilihan Anda mendukung tujuan bisnis dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna.
Seperti yang ditunjukkan oleh studi kasus Aleyda Solis, perpindahan antara keduanya bisa memberikan hasil yang berbeda. Namun ingat, tidak ada solusi yang sempurna untuk semua kasus.
Fokus pada penciptaan konten berkualitas dan pengalaman pengguna yang baik. Karena inilah yang benar-benar penting untuk kesuksesan jangka panjang.