FruityLogic - Digital Agency
Table of Content

    31 Statistik Facebook 2025: Data Pilihan untuk Strategi Marketing

    statistik facebook

    Merasa strategi Facebook-mu mulai stagnan di tahun 2025?

    Wajar kalau kamu bingung. Banyak yang bilang Facebook sudah “ditinggalkan”, tapi di sisi lain, platform ini masih jadi raksasa. Kamu mungkin merasa budget iklan naik tapi hasilnya begitu-begitu saja (ROAS tidak sepadan), postingan makin sepi, dan engagement anjlok. Strategi yang dulu berhasil, seperti posting link blog atau foto produk, kini tidak lagi mempan.

    Kenyataannya, data lama sudah tidak relevan. Facebook telah berevolusi total.

    Platform ini bukan lagi tempat yang sama seperti lima tahun lalu. Ia telah berubah dari “jejaring sosial” murni menjadi platform discovery, hiburan, dan commerce yang kompleks. Ini adalah 31 data terbaru—diambil dari riset Sprout Social, Hootsuite, dan lainnya—yang perlu kamu tahu untuk menyusun strategi yang benar-benar berhasil di lanskap yang baru ini.

    Statistik Utama & Jangkauan Global

    Pertama, mari kita luruskan faktanya: Facebook tidak mati. Skalanya masih yang terbesar. Mengabaikannya berarti kehilangan fondasi pasar yang paling stabil.

    1. 3,07 Miliar Pengguna Aktif Bulanan (MAU): Facebook masih menjadi platform media sosial terbesar di dunia. Ini adalah angka fondasi yang menunjukkan stabilitas platform.
    2. 2,11 Miliar Pengguna Aktif Harian (DAU): Ini membuktikan Facebook masih menjadi ritual harian bagi miliaran orang, sebuah kebiasaan yang sulit dihilangkan.
    3. Website #3 Paling Sering Dikunjungi: Facebook.com adalah website ke-3 yang paling sering dikunjungi di dunia, tepat di belakang Google dan YouTube.
    Most popular social networks worldwide as of February 2025, by number of monthly active users

    Skala ini bukan hanya angka. Ini berarti dua hal penting:

    1) Pilihan Audiens yang Luas: Kamu tidak akan pernah kehabisan audiens baru untuk dijangkau.

    2) Targeting Iklan yang Presisi: Miliaran interaksi harian ini memberi data pada algoritma Meta. Inilah mengapa targeting Facebook (seperti Lookalike Audience dari data pembeli) masih jadi yang terbaik di kelasnya.

    Statistik Demografi: Siapa Pengguna Facebook Sekarang?

    Ini adalah pergeseran terbesar dan paling krusial. Audiens Facebook telah “dewasa”, dan ini adalah kabar baik untuk bisnis karena mereka memiliki daya beli yang nyata.

    1. Indonesia Peringkat #3 Dunia: Dengan 122,3 juta pengguna, Indonesia adalah salah satu pasar Facebook terbesar dan paling krusial. Ini adalah pasar yang terkonsolidasi; hampir semua segmen pasarmu ada di satu tempat.
    2. Gen X Jadi Audiens Terbesar: Audiens terbesar di Facebook sekarang adalah Gen X, bukan lagi Milenial.
    3. Milenial (25-44 tahun) Tetap Kuat: Mereka adalah segmen terbesar kedua dan memiliki daya beli yang mapan serta sedang berada di puncak karir dan konsumsi mereka.
    4. Pengguna Remaja Turun Drastis: Hanya 33% remaja (13-17 tahun) yang masih menggunakan Facebook, turun jauh dari 71% pada dekade lalu.
    Facebook Users by Country

    Artinya, kamu harus berhenti membuang budget iklan untuk menargetkan “anak muda” (Gen Z) secara umum di Facebook. Fokusmu untuk Gen Z seharusnya ada di TikTok dan Instagram. Facebook adalah platform terbaik untuk menjangkau audiens mapan (usia 30+) yang memiliki daya beli. Mereka adalah orang-orang yang sedang mengambil keputusan finansial besar: KPR, asuransi, mobil, dana pendidikan, atau paket liburan keluarga. Kontenmu harus mencerminkan kedewasaan ini; alih-alih ‘FOMO’, gunakan angle ‘solusi’, ‘keamanan’, dan ‘investasi’.

    1. “Ibu-ibu” (Moms) 2,3x Lebih Aktif: Data eMarketer menunjukkan “Ibu-ibu” di AS menghabiskan waktu 2,3x lebih banyak di Facebook daripada di TikTok. Ini krusial karena mereka seringkali adalah Chief Financial Officer (CFO) dalam rumah tangga, yang mengambil keputusan pembelian untuk kebutuhan keluarga, anak, hingga rumah.
    2. 1,8 Miliar Orang Pakai Facebook Groups: Komunitas adalah benteng pertahanan Facebook. Ini adalah ‘ruang privat’ di dalam platform publik.

    Angka 1,8 Miliar di Groups ini adalah sinyal kuat. Strategi community marketing bukan lagi ‘nice-to-have’. Ini adalah tempat terjadinya word-of-mouth digital. Rekomendasi dari sesama anggota grup seringkali lebih dipercaya daripada iklan manapun.

    Brand-mu bisa:

    1) Bergabung di grup yang relevan (sebagai ahli yang memberi solusi, bukan sebagai penjual yang spamming) atau
    2) Membuat grup sendiri untuk superfans dan membangun loyalitas jangka panjang.

    Statistik Penggunaan & Perilaku Audiens

    Memahami kebiasaan pengguna (behavior) sama pentingnya dengan tahu siapa mereka (demografi).

    1. 30,8 Menit Waktu Harian: Rata-rata pengguna AS menghabiskan waktu ini per hari. Meski mungkin lebih rendah dari TikTok (yang sering jadi binge-watching), ini adalah waktu yang konsisten dihabiskan setiap hari, lebih seperti ritual membaca koran di pagi hari.
    2. Alasan #1: Terhubung Keluarga (93%): Alasan utama orang menggunakan Facebook adalah untuk terhubung dengan teman dan keluarga. “Mencari berita” (33%) atau “Entertainment” (76%) adalah alasan sekunder.
    3. 98,5% Akses via Seluler: Hampir semua pengguna mengakses Facebook melalui perangkat seluler.
    4. 81,8% Hanya via Seluler: Mayoritas pengguna ini bahkan tidak pernah membuka Facebook di desktop. Mereka adalah mobile-only users.

    Kontenmu harus mobile-first. Ini bukan lagi pilihan, ini keharusan. Mobile-first berarti:

    1) Video Vertikal (9:16) adalah format default, bukan lagi horizontal.
    2) Teks di Layar harus cukup besar dan jelas untuk dibaca di layar 6 inci.
    3) Hook 3 Detik Pertama adalah wajib untuk menghentikan jempol scrolling.

    Selain itu, karena 93% pengguna ada di sana untuk “keluarga”, konten bisnismu pada dasarnya adalah ‘interupsi’. Agar berhasil, kontenmu tidak boleh terasa seperti iklan. Ia harus ‘tersamarkan’ sebagai hiburan (Reels), koneksi personal (Stories), atau manfaat (tips di Groups).

    Statistik Konten & Engagement (Dominasi Reels)

    Ini adalah bagian yang paling menyakitkan bagi banyak brand: engagement organik hampir mati, dan algoritma telah memilih pemenangnya dengan sangat jelas.

    1. Engagement Rate Page Rata-rata 0,063%: Angka ini sangat rendah. Ini adalah realitas ekosistem “pay-to-play”.
    2. Perbandingan: Instagram 0,54%: Sebagai perbandingan, engagement di Instagram (platform Meta lainnya) jauh lebih tinggi.
    3. Jangkauan Organik < 5%: Jika kamu punya 10.000 followers, mungkin hanya 500 orang yang melihat postingan organikmu. Facebook memprioritaskan konten dari teman, keluarga, dan iklan berbayar. Konten organik brand-mu ada di urutan terakhir.
    4. Performa Link Post (Terburuk): 0,04%: Facebook ‘menghukum’ konten yang membawa pengguna keluar dari platform. Algoritma didesain untuk menjaga pengguna tetap di dalam ekosistem Facebook selama mungkin.
    5. Performa Foto Post: 0,08%: Sedikit lebih baik, tapi ini adalah konten ‘netral’ yang sudah kalah saing dengan konten video yang lebih dinamis.
    6. Performa Video (Biasa): 0,17%: Cukup baik, tapi format video horizontal atau persegi kini kalah prioritas dibanding vertikal.
    7. Performa Reels (Juara): 0,23%: Facebook secara agresif mendorong format ini untuk bersaing langsung dengan TikTok. Reels diberi reward jangkauan dan sering ditampilkan ke audiens baru (non-followers), menjadikannya alat discovery organik terbaik saat ini.
    8. 40% Waktu di Meta Dihabiskan Nonton Video: Perilaku audiens sudah bergeser total ke konsumsi video pasif. Mereka ingin dihibur, bukan membaca.
    9. 3,5 Miliar Reels Di-reshare Harian: Ini menunjukkan betapa besarnya ekosistem Reels di platform Meta. Kontenmu berpotensi menjadi viral jika formatnya tepat.
    10. 85% Video Ditonton Tanpa Suara: Statistik krusial yang paling sering diabaikan. Pengguna scrolling di tempat umum, kantor, atau di sebelah pasangan yang sedang tidur.

    Data ini adalah sinyal jelas dari algoritma. Facebook secara eksplisit menunjukkan format apa yang mereka inginkan.

    1. Hukuman untuk Link: Berhenti posting link artikel blog setiap hari dan berharap traffic. Gunakan cara lain: buat rangkuman artikel dalam format carousel atau Reels, lalu letakkan link di komentar pertama atau bio.
    2. Reels adalah ‘Jalan Tol’ Organik: Angka 0,23% vs 0,04% adalah bukti. Pindahkan alokasi sumber dayamu. Satu video Reels yang bagus lebih bernilai daripada 10 postingan link.
    3. Aturan 85% Tanpa Suara: Ini berarti Visual Storytelling adalah Wajib. Ceritamu harus bisa dipahami bahkan jika tombol mute menyala. Selalu gunakan subtitle (burned-in, bukan VTT) atau teks overlay yang kuat untuk menyampaikan pesan utamamu.

    Statistik Iklan Facebook (Ads)

    Engagement organik boleh turun, tapi iklan berbayar masih sangat kuat dan efektif.

    1. Pendapatan Iklan $164,5 Miliar (2024): Ini adalah mesin uang utama Meta. Ini berarti mereka punya kepentingan besar untuk memastikan iklan berhasil agar kamu (sebagai pengiklan) terus kembali.
    2. CPC (Traffic) $0,77: Biaya rata-rata per klik untuk iklan traffic masih sangat kompetitif.
    3. CPC (Lead Gen) $1,88: Biaya untuk mendapatkan data (lead) juga relatif terjangkau, jauh lebih murah dibanding Google Ads untuk industri kompetitif.
    4. CVR (Conversion Rate) 8,78%: Ini adalah angka emas. Rata-rata CVR di semua industri sangat tinggi. Ini luar biasa dan membuktikan kekuatan data targeting Facebook.
    5. 40% Marketer Sebut FB Top 3 ROI: Pemasar profesional masih percaya pada Facebook sebagai pendorong ROI (Return on Investment) utama.

    Mengandalkan iklan dengan gambar seadanya tidak akan lagi efektif. Angka konversi 8,78% membuktikan bahwa jika targeting-nya presisi (misal: retargeting pengunjung website, lookalike audience dari data pembeli) dan creative-nya kuat, audiens Facebook sangat siap untuk membeli.

    Gunakan format iklan yang paling ‘native’ saat ini, yaitu Ads di Reels (Reels Placement) dan konten UGC (User Generated Content). Ini membantu melawan ‘ad fatigue’ (kebas iklan) karena terlihat seperti konten organik biasa.

    Statistik Social Commerce & Fitur Bisnis

    Ini adalah pergeseran fungsi terbesar: Facebook kini berfungsi sebagai tempat transaksi dan interaksi langsung, tidak lagi hanya untuk menampilkan profil.

    1. Platform #2 Penemuan Produk (60%): Pengguna menggunakan feed mereka untuk window shopping secara pasif, scrolling tanpa tujuan khusus dan menemukan produk yang tidak mereka cari.
    2. 40% Pengguna Aktif di Marketplace: Ini bukan lagi hanya untuk barang bekas; ini adalah channel akuisisi bervolume tinggi, terutama untuk bisnis lokal, furnitur, otomotif, dan properti.
    3. 1 Miliar+ Interaksi Bisnis di Messenger/Minggu: Ini adalah conversational commerce dalam skala besar. Pengguna ingin bertanya dan dilayani sekarang juga.

    Facebook adalah platform social commerce. Alur pembelian tidak lagi linier (Ads -> Landing Page -> Website -> Checkout). Alurnya sekarang bisa jadi: (Lihat Reels -> Klik ‘Send Message’ -> Tanya Harga di DM -> Admin kirim link checkout -> Transfer).

    Kecepatan membalas DM/Messenger adalah metrik yang sangat krusial untuk closing. Di pasar Indonesia, ini berarti integrasi dengan WhatsApp Business sangat penting. Tombol “Kirim WA” di iklan seringkali mengkonversi jauh lebih baik daripada tombol “Kunjungi Website”.

    Kesimpulan: Apa Arti Data Ini Untuk Bisnismu?

    Facebook 2025 adalah platform yang sangat berbeda. Ini adalah platform untuk audiens dewasa (30+), dengan dominasi mutlak konten video vertikal (Reels), dan fokus yang sangat kuat pada transaksi social commerce melalui Messenger dan Marketplace.

    Strategi yang hanya fokus pada ‘likes’ atau posting link artikel sudah tidak relevan.

    Platform ini telah terbagi menjadi dua: “Feed” untuk hiburan pasif (Reels) yang berfungsi untuk awareness (mendatangkan audiens baru), dan “Fitur” (Groups, Messenger, Marketplace) untuk interaksi aktif dan konversi (penjualan dan retensi).

    Strategimu harus melayani keduanya. Jika kamu merasa strategi Facebook-mu masih menggunakan cara lama, mungkin ini saatnya untuk berubah.

    Sumber:

    1. https://sproutsocial.com/insights/facebook-stats-for-marketers/
    2. https://www.emarketer.com/content/facebook-still-top-platform-moms
    3. https://www.statista.com/statistics/272014/global-social-networks-ranked-by-number-of-users/
    4. https://backlinko.com/facebook-users
    5. https://datareportal.com/essential-facebook-stats
    6. https://keywordseverywhere.com/blog/facebook-stats/

    RELATED POST

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *