FruityLogic - Digital Agency
Table of Content

    Mengenal Jenis-Jenis Finishing Cetak untuk Kebutuhan Marketing

    Tangan profesional menata sampel desain dan materi cetak di atas meja rapat.

    Pernah merasa desain kartu nama atau brosur kamu sudah bagus, tapi saat dicetak hasilnya terasa ‘biasa’ saja? Mungkin kelihatannya kurang mantap atau gampang lecek.

    Seringkali, materi promosi yang seperti ini gagal meninggalkan kesan kuat pada klien B2B dan akhirnya hanya menumpuk.

    Di sinilah finishing cetak berperan penting. Ini adalah proses sentuhan akhir yang bisa mengubah cetakan standar menjadi alat marketing yang terlihat profesional, berkesan, dan lebih awet. Mari kita kenali jenis-jenisnya.

    8 Jenis Finishing Cetak untuk Marketing

    Berikut adalah beberapa jenis finishing yang paling sering digunakan di percetakan untuk kebutuhan marketing.

    1. Laminasi

    Laminasi adalah proses melapisi kertas cetak dengan lapisan film plastik tipis, biasanya menggunakan panas atau perekat khusus. Fungsi utamanya adalah memberikan proteksi paling kuat.

    Karena menggunakan film plastik solid, ini adalah benteng pertahanan terbaik untuk materi yang akan sering dipegang atau terpapar lingkungan, seperti menu restoran atau kartu nama. Materi yang dilaminasi akan menjadi lebih awet, tahan air, anti gores, dan tidak mudah kotor.

    a. Laminasi Glossy (Mengkilap)

    Finishing ini menggunakan film plastik yang sangat reflektif. Hasilnya super mengkilap, membuat warna cetakan terlihat lebih hidup, tajam, dan “pop”. Permukaan yang licin ini juga sangat mudah dibersihkan, meski perlu diperhatikan karena bisa lebih mudah menunjukkan bekas sidik jari.

    b. Laminasi Doff (Matte)

    Ini adalah kebalikan dari glossy, menggunakan film yang tidak memantulkan cahaya. Hasil akhirnya elegan, modern, dan bebas silau, memberikan kesan profesional yang kuat. Permukaan doff ini sangat ideal sebagai ‘kanvas’ dasar jika kamu ingin menambah finishing lain seperti Spot UV, karena kontrasnya akan sangat menonjol.

    c. Laminasi Soft-Touch

    Ini adalah jenis laminasi premium dengan tekstur unik yang terasa sangat halus dan lembut saat disentuh, sering dideskripsikan seperti beludru. Sensasi sentuhan unik ini secara psikologis mendorong orang untuk memegang materi kamu lebih lama. Selain mewah, lapisan ini juga fungsional karena sangat tahan terhadap bekas sidik jari.

    2. Varnish

    Varnish adalah lapisan tinta bening yang diaplikasikan ke permukaan kertas. Ini sering menjadi pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan laminasi.

    Varnish sering diaplikasikan inline atau menyatu dengan proses cetak, sehingga alur produksinya lebih cepat dan hemat biaya. Fungsinya lebih sebagai proteksi dasar dari gesekan atau sidik jari.

    a. Varnish UV

    Lapisan polimer cair bening ini dikeringkan (cured) secara instan menggunakan paparan sinar Ultraviolet (UV). Hasilnya adalah lapisan yang keras, tahan gores, dan memiliki tingkat kilap sangat tinggi (super high gloss). Namun, karena sifatnya yang kaku, Varnish UV berisiko retak jika diaplikasikan pada kertas tebal yang kemudian dilipat.

    b. Varnish Aqueous (Water-based)

    Sesuai namanya, Varnish ini berbasis air sehingga lebih ramah lingkungan dan rendah VOC (Volatile Organic Compounds). Keunggulan fungsional utamanya adalah melindungi tinta cetak agar tidak mudah luntur atau smudging (bergeser) saat materi digesek atau ditumpuk, serta prosesnya cepat kering.

    3. Spot UV

    Spot UV adalah teknik aplikasi Varnish UV yang hanya diterapkan pada area-area tertentu yang dipilih, seperti logo, judul, atau pola grafis.

    Tujuannya adalah menciptakan kontras visual dan tekstur yang kuat. Ini bukan hanya menambah efek visual kilap, tapi juga dimensi tekstur yang bisa diraba, sangat efektif untuk memandu mata audiens langsung ke logo atau informasi kunci. Efeknya paling dramatis saat dikombinasikan dengan latar belakang Laminasi Doff.

    4. Hot Foil Stamping

    Ini adalah proses mentransfer lapisan foil metalik yang sangat tipis ke kertas menggunakan cetakan logam (die) yang dipanaskan dan ditekan.

    Hasilnya adalah efek metalik berkilau (seperti emas, perak, atau tembaga) yang memberi kesan sangat mewah, klasik, dan formal. Tekanan fisik dari proses ini seringkali meninggalkan sedikit efek cekung (impressed) yang menambah kesan premium dan taktil pada kertas.

    Sebagai alternatif, ada juga Cold Foil yang tidak menggunakan panas, melainkan perekat khusus yang dikeringkan UV. Karena prosesnya mirip ‘mencetak’ lem, Cold Foil sangat unggul untuk mereproduksi detail yang sangat halus, tulisan kecil, atau bahkan efek gradasi metalik.

    5. Emboss

    Emboss adalah proses mekanis yang menggunakan sepasang cetakan logam (male dan female die) untuk menekan kertas dari dua sisi.

    Hasilnya, area desain yang diinginkan akan terangkat atau menonjol (timbul) dari permukaan. Teknik ini menciptakan efek 3D yang berkelas tanpa perlu menambahkan tinta, sangat cocok untuk menonjolkan logo atau monogram secara elegan.

    6. Deboss

    Deboss adalah kebalikan dari emboss. Proses ini menggunakan cetakan logam untuk menekan area desain ke dalam permukaan kertas.

    Hasilnya adalah efek cekung atau tenggelam yang terlihat subtil namun tetap berkelas. Efek ‘ukiran’ ini memberikan kesan yang lebih bersahaja dan seringkali terlihat sangat premium pada material yang tebal seperti karton atau sampul hardcover.

    7. Die Cut

    Die-cut adalah proses pemotongan kertas menjadi bentuk kustom (non-standar) menggunakan pisau cetak khusus yang dibentuk sesuai desain.

    Ini memungkinkan kamu membuat materi cetak dengan bentuk apa pun di luar persegi panjang. Ini tidak hanya soal bentuk yang unik, tapi juga fungsionalitas, seperti membuat ‘jendela’ pada kemasan, kantong folder yang unik, atau hang tag yang menarik.

    8. Creasing (Rel)

    Creasing (atau Rel) adalah proses membuat lekukan atau garis tekan pada kertas yang tebal dan kaku, seperti Art Carton.

    Ini adalah langkah fungsional yang krusial. Proses ini secara presisi ‘melemahkan’ serat kertas di sepanjang garis lipatan. Tanpa ini, serat kertas yang kaku akan patah dan pecah saat dilipat, merusak tampilan profesional produk seperti brosur lipat atau kotak kemasan.

    Memilih Finishing yang Tepat

    Memilih finishing bukan hanya soal mana yang paling bagus, tapi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.

    Pertimbangkan pesan apa yang ingin disampaikan oleh Brand kamu, apakah itu mewah, modern, atau profesional. Sesuaikan juga dengan anggaran proyek dan fungsionalitasnya.

    Misalnya, menu restoran tentu butuh proteksi tinggi (seperti laminasi), sementara undangan VIP mungkin lebih mementingkan kesan mewah (seperti hot foil atau emboss).


    Memahami finishing cetak adalah langkah penting, tapi semua teknik premium seperti emboss atau hot foil hanya akan bersinar jika diaplikasikan pada desain yang solid sejak awal.

    Sebagai digital agency di Surabaya, FruityLOGIC tidak hanya memikirkan tampilan digital, tapi juga hasil akhirnya di dunia cetak. Kami menyediakan jasa desain logo, kemasan, annual report, dan company profile yang dirancang profesional dan siap dieksekusi dengan berbagai teknik finishing untuk hasil maksimal.

    jasa desain logo, jasa branding

    RELATED POST

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *