Pernahkah kamu mengirim puluhan CV tapi tidak kunjung mendapat panggilan? Bisa jadi, masalahnya ada pada detail kecil yang sering terlewatkan, yaitu pilihan font.
Perekrut rata-rata hanya butuh waktu enam detik untuk memindai CV-mu, dan dalam waktu sesingkat itu, pilihan font yang profesional dan mudah dibaca bisa menjadi penentu apakah CV-mu akan lanjut dibaca atau justru dilewatkan.
Memilih font yang tepat adalah sebuah keputusan strategis. Ini adalah cara untuk memastikan kerja keras dan kualifikasimu disajikan dengan cara terbaik, lolos dari saringan teknis, dan meninggalkan kesan positif di benak perekrut.
Mari kita bedah mana font yang bisa membuatmu menonjol dan mana yang sebaiknya kamu hindari.
Mengapa Pemilihan Font di CV Sangat Penting
Sebelum masuk ke daftar font, penting untuk paham kenapa hal ini begitu krusial. Pilihan font bukan sekadar soal selera, tapi soal strategi untuk lolos di dua gerbang seleksi utama: persepsi manusia dan saringan mesin.
Keduanya sama-sama penting untuk membawamu ke tahap wawancara.
1. Kesan Pertama dalam 6 Detik
CV dengan font yang bersih dan profesional secara tidak sadar mengirimkan sinyal bahwa kamu adalah kandidat yang kompeten, serius, dan memiliki perhatian terhadap detail. Sebaliknya, font yang sulit dibaca atau terlalu dekoratif bisa langsung menciptakan persepsi negatif sebelum perekrut sempat membaca kualifikasimu.
Kesalahan ini bukan lagi soal desain, tapi bisa diinterpretasikan sebagai cerminan etos kerjamu.
2. Lolos dari Saringan Mesin ATS
Sebelum CV-mu sampai ke tangan manusia, kemungkinan besar ia akan melewati Applicant Tracking System (ATS), sebuah software yang digunakan perusahaan untuk menyaring lamaran secara otomatis.
Sistem ini akan memindai dan mengekstrak informasi dari CV-mu untuk dicocokkan dengan kriteria pekerjaan.
Jika kamu menggunakan font yang tidak standar atau terlalu unik, mesin ATS bisa gagal membacanya dengan benar. Akibatnya, informasimu bisa hilang, formatnya berantakan, atau bahkan CV-mu ditolak sebelum ada yang sempat melihatnya.
Font Terbaik untuk CV Profesional Kamu
Memilih font yang tepat adalah tentang menemukan keseimbangan antara profesionalisme, keterbacaan, dan sentuhan kepribadian.
Berikut adalah beberapa pilihan terbaik yang terbukti aman untuk ATS dan disukai oleh perekrut, memastikan dokumenmu terlihat modern dan kredibel.
1. Calibri

Sebagai standar modern di dunia korporat, Calibri adalah pilihan sans-serif yang sangat aman karena dirancang khusus untuk keterbacaan optimal di layar. Karakternya yang hangat dan profesional berasal dari sudutnya yang sedikit membulat, meskipun statusnya sebagai font default Microsoft Office bisa membuatnya terkesan sedikit generik.
2. Helvetica

Helvetica adalah ikon desain yang abadi, dikenal karena karakternya yang bersih, netral, dan efisien, sehingga banyak digunakan oleh perusahaan besar untuk memancarkan citra yang terorganisir.
Meskipun sangat serbaguna dan profesional, font ini tidak tersedia secara default di Windows (Arial adalah alternatif terdekatnya) dan penggunaannya yang sangat luas bisa membuatnya terasa kurang orisinal.
3. Garamond

Garamond adalah font serif klasik yang memberikan nuansa elegan, intelektual, dan berkelas, membuatnya pilihan yang tepat untuk bidang akademis, hukum, atau peran eksekutif senior.
Salah satu keunggulan utamanya adalah efisiensi ruang, memungkinkanmu memasukkan lebih banyak teks tanpa terlihat sesak, namun perhatikan ukurannya karena beberapa versi bisa terlihat agak kecil.
4. Georgia

Georgia berhasil menjadi jembatan sempurna antara dunia cetak dan digital. Sebagai font serif, ia dirancang khusus dengan goresan yang lebih tebal agar tetap jelas dan mudah dibaca di layar beresolusi rendah sekalipun.
Font ini memberikan kesan klasik yang kuat namun tetap terasa modern dan terpercaya.
5. Lato

Lato adalah font sans-serif yang didesain dengan karakter “serius tapi bersahabat”, menjadikannya sangat serbaguna untuk berbagai industri. Desainnya yang ramah dan modern sangat cocok untuk industri teknologi, startup, atau kreatif yang ingin tampil inovatif namun tetap mudah didekati.
6. Roboto

Didesain oleh Google untuk antarmuka digital, Roboto adalah font sans-serif yang sangat jelas, efisien, dan modern, sehingga keterbacaannya di layar tidak perlu diragukan.
Karakternya yang geometris sangat cocok untuk industri teknologi dan desain, meskipun tampilannya yang tegas mungkin kurang pas untuk industri yang lebih konservatif.
Font yang Sebaiknya Kamu Hindari di CV
Sama pentingnya dengan mengetahui font yang baik, kamu juga perlu tahu mana yang harus dihindari. Pilihan yang salah bisa langsung merusak kredibilitas profesionalmu, sering kali karena alasan yang lebih dalam dari sekadar estetika.
1. Comic Sans
Font ini secara universal dianggap tidak profesional dan menjadi semacam lelucon dalam dunia desain. Didesain untuk meniru tulisan di buku komik, Comic Sans membawa kesan yang terlalu informal dan kekanak-kanakan untuk sebuah dokumen lamaran kerja yang serius.
2. Papyrus
Seperti Comic Sans, Papyrus adalah font yang harus dihindari karena sering diasosiasikan dengan desain yang amatir dan kuno. Tampilannya yang kasar dan bertema usang sangat sulit dibaca dalam ukuran kecil, mengirimkan sinyal bahwa kamu kurang memiliki kepekaan desain.
3. Font Tipe Script atau Tulisan Tangan
Meskipun mungkin terlihat artistik, font seperti Brush Script atau Lucida Handwriting sama sekali tidak cocok untuk CV. Font jenis ini sangat sulit dibaca dalam blok teks, tidak dapat dipindai dengan baik oleh sistem ATS, dan dianggap terlalu informal untuk konteks profesional.
4. Font yang Terlalu Tebal atau Tipis
Keseimbangan adalah kunci. Font yang sangat tebal seperti Impact akan membuat CV terlihat agresif dan penuh sesak.
Sebaliknya, font yang sangat tipis seperti Helvetica Light akan sulit dibaca, terutama di layar, dan membuat teks terlihat lemah.
5. Font Gaya Mesin Tik (Monospaced)
Font seperti Courier New akan langsung memberikan kesan kuno dan tidak efisien pada dokumenmu. Karena setiap huruf memiliki lebar yang sama, teks menjadi lebih sulit untuk dipindai dengan cepat oleh mata dan menghabiskan lebih banyak ruang berharga di halaman.
Aturan Teknis Agar CV Kamu Mudah Dibaca
Setelah memilih font yang tepat, pastikan kamu menerapkannya dengan benar. Aturan teknis ini adalah sentuhan akhir yang memastikan CV-mu tidak hanya terlihat bagus, tapi juga berfungsi secara optimal untuk mempermudah perekrut.
1. Ukuran Font yang Ideal
Hierarki visual sangat penting untuk memandu mata perekrut ke informasi yang paling relevan. Ciptakan struktur ini dengan menggunakan ukuran yang berbeda untuk setiap bagian, misalnya: Nama Kamu (18–24 pt), Judul Bagian (14–16 pt), dan Isi Teks (10–12 pt).
Pastikan ukuran isi teks tidak pernah di bawah 10 pt agar tetap nyaman dibaca.
2. Pentingnya Spasi dan Margin
White space atau ruang kosong di sekitar teks membuat CV terlihat rapi, terorganisir, dan tidak membuat mata lelah.
Atur spasi antar baris (leading) antara 1.15 hingga 1.5 untuk kenyamanan membaca, dan gunakan margin setidaknya 0.5 hingga 1 inci di semua sisi halaman untuk memberikan “bingkai” yang bersih.
3. Penggunaan Bold dan Italic yang Tepat
Gunakan penekanan tipografi secara strategis dan konsisten untuk menonjolkan informasi kunci tanpa membuatnya terlihat berantakan.
Gunakan bold untuk jabatan atau nama perusahaan agar mudah ditemukan, dan italic secara hemat untuk informasi pendukung seperti lokasi atau tanggal. Hindari penggunaan garis bawah (underline), karena di era digital ini identik dengan hyperlink dan membuat teks terlihat kuno.
Kesimpulan
Pada akhirnya, konten dan pengalamanmu adalah yang paling penting. Namun, memilih font yang tepat adalah langkah sederhana yang memastikan kerja kerasmu disajikan dengan cara terbaik, profesional, dan mudah diakses oleh perekrut, sehingga membuka jalan lebih lebar menuju kesempatan berikutnya.
Sumber Gambar: https://cultivatedculture.com/best-resume-font/