Apakah AI canggih harus mahal dan eksklusif? DeepSeek, startup asal Tiongkok, membuktikan sebaliknya. Dengan model open source yang efisien, mereka menantang raksasa seperti OpenAI dan Google. Simak bagaimana teknologi ini mengubah aturan main di industri AI global.
Asal Usul dan Tujuan Utama DeepSeek

DeepSeek didirikan tahun 2023 oleh Liang Wenfeng, mantan ahli keuangan dari hedge fund High-Flyer. Visinya sederhana: menciptakan kecerdasan buatan umum (AGI) yang terjangkau melalui pendekatan open source.
Kombinasi keahlian finansial dan teknis menjadi senjata utama mereka. Liang percaya, efisiensi biaya adalah kunci untuk membuka potensi AI bagi semua orang—bukan hanya perusahaan teknologi besar. Ini seperti membangun mobil listrik dengan performa Ferrari tapi harga Toyota.
Dengan fokus pada riset yang hemat biaya, DeepSeek berhasil menarik perhatian peneliti independen dan startup yang selama ini terhalang biaya lisensi model AI premium. Sebagai perbandingan:
- Biaya training GPT-4: $41-78 juta
- Biaya training DeepSeek-V3: $5,58 juta
Artinya, DeepSeek hanya menghabiskan 5-10% dari biaya OpenAI untuk menciptakan model yang setara, bahkan lebih efisien.
Teknologi di Balik Efisiensi DeepSeek
DeepSeek menggunakan arsitektur Mixture-of-Experts (MoE). Bayangkan ini seperti tim dokter spesialis: setiap tugas AI hanya melibatkan “dokter” tertentu, bukan seluruh tim. Dari total 671 miliar parameter, hanya 37 miliar yang aktif per tugas.
Hasilnya? Biaya training 20x lebih murah daripada kompetitor. Untuk gambaran, pelatihan model sekompleks GPT-4 bisa menghabiskan $100 juta. DeepSeek melakukannya hanya dengan $5,5 juta.
Teknik lain seperti multi-head latent attention mempercepat pelatihan 2.3x. Ini seperti memotong jalan tol di tengah kemacetan—proses yang biasanya 6 bulan bisa selesai dalam 2,5 bulan.
Dengan teknologi ini, DeepSeek berhasil mengurangi biaya operasional hingga 95% dibandingkan model AI lain. Ini bukan hanya soal uang, tapi juga aksesibilitas bagi lebih banyak orang.
Perbandingan Biaya Training DeepSeek vs Kompetitor
Biaya training AI sangat bervariasi tergantung arsitektur, lokasi, dan metode perhitungan. Berikut perbandingannya:
Model | Biaya Training | Hardware Used | Keterangan |
---|---|---|---|
DeepSeek-V3 | $5,58 juta | 2.048 H800 GPU | Termurah, hemat energi |
GPT-4 | $41-78 juta | 25.000 A100 GPU | Biaya R&D tinggi |
Claude 3.5 | ~$30 juta | Custom clusters | Fitur keamanan canggih |
Gemini Ultra | $191 juta | TPUv5 pods | Multimodal |
Llama3.1 | ~$20 juta | 24.000 H100 GPU | Open-source |
Faktor Penghematan DeepSeek
- Arsitektur MoE: Mengaktifkan hanya 37 miliar parameter per tugas, mengurangi biaya komputasi.
- Harga GPU di Tiongkok: 2/jam vs 4-8/jam di AS.
- Teknik Pelatihan: Sparse backpropagation dan curriculum learning memangkas iterasi pelatihan.
Dua Model Unggulan DeepSeek

DeepSeek mengembangkan dua model dengan spesialisasi berbeda:
DeepSeek-R1: Ahli Coding dan Matematika
- Mencapai skor 96.3% dalam tes coding (HumanEval), setara dengan programmer level senior
- Mengalahkan GPT-4o dalam ujian bahasa Mandarin
- Biaya training: $5.6 juta (1/18 dari biaya GPT-4)
- Cocok untuk: Pengembangan software otomatis, tutor matematika digital, atau analisis data kompleks
DeepSeek-V3: Master Bahasa Multilingual
- Jendela konteks 128K token (bisa proses dokumen sepanjang 300 halaman sekaligus)
- Skor MMLU 87.1%—tertinggi untuk model bahasa umum
- Mendukung 15+ bahasa termasuk Indonesia, dengan akurasi lokalisasi 92%
- Ideal untuk: Chatbot multibahasa, analisis sentimen pasar global, atau terjemahan dokumen hukum
Fitur | R1 | V3 |
---|---|---|
Biaya per 1M token | $0.17 | $0.12 |
Contoh Kasus | Debug kode Python | Terjemahan novel |
Hardware | H100/H200 | Huawei NPUs |
Perbandingan Kinerja dengan Kompetitor
DeepSeek membuktikan bahwa performa tinggi tak harus mahal. Berikut perbandingan kinerjanya dengan model AI terkemuka:
- Penalaran (ARC AGI): 97.3% vs GPT-4o (92%) — beda 5.3% ini setara dengan selisih nilai A dan B+ di ujian universitas
- Biaya Inferensi: $0.17 per juta token vs GPT−4o $30 per juta token — cukup untuk bayar 1.700 kali lebih banyak query dengan budget sama
- Efisiensi Energi: 1/20 konsumsi GPT-4o — setara menghemat listrik 100 rumah selama setahun
Pencapaian ini bukan hanya soal angka. Bagi startup, artinya bisa membangun aplikasi AI tanpa perlu modal miliaran rupiah.
Kontroversi dan Tantangan yang Dihadapi DeepSeek
Meski inovatif, DeepSeek tidak lepas dari masalah:
- Tuduhan data ilegal: OpenAI menuding mereka menggunakan data API secara tidak sah. Jika terbukti, ini seperti menjiplak resep restoran terkenal untuk buka warung sendiri.
- Sensor konten: Sistem otomatis memblokir topik sensitif seperti Tibet atau protes mahasiswa. Bagi perusahaan global, ini berisiko membatasi fleksibilitas.
- Risiko keamanan: Model open source bisa dimodifikasi untuk penyadapan atau deepfake. DeepSeek belum memiliki sistem deteksi penyalahgunaan yang kuat.
Meski demikian, model mereka tetap populer di kalangan developer yang ingin menghindari biaya dan restriksi vendor besar.
Dampak DeepSeek pada Pasar AI Global
Kehadiran DeepSeek memicu tiga perubahan besar:
- Penurunan permintaan GPU mahal: Harga saham Nvidia turun 17% dalam sehari setelah rilis DeepSeek-R1. Ini karena model mereka membutuhkan lebih sedikit daya komputasi.
- Perang efisiensi: Google dan Meta terpaksa mempercepat proyek AI hemat energi.
- Demokratisasi AI: Developer dan peneliti independen kini bisa mengakses teknologi canggih tanpa biaya lisensi mahal.
Julukan “Sputnik Moment” muncul karena ini pertama kalinya perusahaan non-Barat memimpin inovasi AI strategis.
Apa yang Bisa Anda Lakukan dengan DeepSeek?
- Bisnis Kecil: Otomasi layanan pelanggan 24 jam dengan biaya lebih terjangkau.
- Pengembang Aplikasi: Bangun tools khusus seperti generator laporan keuangan otomatis.
- Peneliti: Eksperimen dengan model MoE tanpa perlu superkomputer.
Model mereka tersedia di Azure dan platform cloud lokal seperti Alibaba Cloud. Untuk hardware, bisa dijalankan di GPU gaming RTX 4090.
Masa Depan AI Open Source
DeepSeek membuka jalan bagi kolaborasi global, tapi juga menciptakan dilema:
- Keterbukaan vs Keamanan: Bagaimana mencegah penyalahgunaan tanpa membatasi inovasi?
- Efisiensi vs Akurasi: Apakah penghematan biaya akan mengurangi kualitas output?
- Lokal vs Global: Bisakan model Tiongkok menjadi standar internasional?
Dengan rencana rilis model multimodal (teks+gambar+suara) akhir 2024, pengaruh mereka diprediksi akan menyentuh industri kreatif dan pendidikan.
Apa Arti Ini untuk Anda?
Bagi yang skeptis: DeepSeek buktikan bahwa inovasi bisa datang dari luar Silicon Valley. Bagi pebisnis: ini kesempatan memangkas biaya operasional 70-80%. Bagi pengembang: playground tanpa batas untuk bereksperimen.
Satu hal pasti: monopoli AI selama ini mulai retak. Pertanyaannya, siapa yang akan memanfaatkan peluang ini lebih dulu?