Sering khawatir desain yang kamu buat dari template akan terlihat monoton dan mirip satu sama lain? Template memang mempercepat proses kerja, tapi dengan sedikit modifikasi, kamu bisa memberikan sentuhan personal yang membuatnya unik. Artikel ini akan membahas 10 cara kreatif untuk mengubah template biasa menjadi desain yang segar dan berbeda.
1. Menilik Masa Lalu Manfaatkan Elemen Gaya Desain Historis
Gaya desain historis, yang sering disebut “vintage”, adalah sumber inspirasi yang kaya. Beberapa gaya yang mungkin pernah kamu dengar antara lain Art Deco (1920-an), Art Nouveau, Bauhaus, dan Victorian.
Setiap gaya memiliki ciri khasnya sendiri, dan kamu bisa meniru gaya tersebut secara utuh atau hanya mengambil elemen yang kamu suka, seperti layout, bentuk, warna, atau tipografi. Mari kita lihat dua contoh yang terinspirasi dari Art Deco. Keduanya menggunakan motif khas seperti bingkai yang rumit, tipografi geometris yang tajam, serta palet warna emas dan hitam.
Meskipun keduanya mengambil elemen dari era yang sama, interpretasinya tetap berbeda. Menggabungkan elemen dari sejarah seni dapat membuat desainmu unik dan menarik.

Contoh lain adalah karya yang terinspirasi dari desain tahun 1950-an. Desain ini menggunakan elemen seperti tekstur usang, palet warna vintage, dan tipografi yang ekspresif untuk menciptakan nuansa yang unik. Kuncinya adalah melakukan riset dan jangan takut untuk memadupadankan berbagai elemen untuk menghasilkan konsep orisinal.
2. Menggabungkan Gaya Desain dari Periode Berbeda
Mencampur gaya grafis dari periode yang berbeda adalah cara mudah lainnya untuk menemukan inspirasi dan bereksperimen. Pendekatan ini membantumu menciptakan desain khas yang memiliki gayanya sendiri, karena kamu menggabungkan elemen dari tradisi desain yang berbeda namun tetap komplementer.
Pada desain logo di bawah ini, Joe White berhasil menerapkan pendekatan ini dengan baik. Pengaruh Art Deco—bentuk geometris dan hiasan linear yang presisi—terlihat jelas. Namun, jika kamu perhatikan pilihan tipografinya, baik font san serif maupun script yang digunakan memiliki nuansa retro/industrial yang lebih mengingatkan pada tahun 1940-an dan 50-an, bukan 20-an.

Intinya adalah menjadikan sejarah seni sebagai inspirasi, bukan menirunya mentah-mentah. Teknik yang baik adalah menemukan beberapa contoh yang kamu suka, lalu catat elemen mana yang paling menarik perhatianmu. Mungkin kamu menyukai palet warnanya tetapi tidak dengan jenis hurufnya. Kemudian, bereksperimenlah dengan mencampur elemen-elemen tersebut hingga kamu menemukan kombinasi yang unik dan sesuai dengan kebutuhanmu.
3. Bereksperimen dengan Kesederhanaan dan Kompleksitas
Jika gaya andalanmu adalah minimalis, coba paksakan diri untuk membuat desain yang lebih detail dan penuh ornamen. Sebaliknya, jika kamu terbiasa dengan hiasan yang rumit, tantang dirimu untuk menyederhanakannya.
Keluar dari zona nyaman dapat membantumu berkembang sebagai desainer. Kamu mungkin akan terkejut dengan apa yang bisa kamu pelajari dan capai saat mencoba sesuatu yang baru.
Lihatlah bagaimana dua desainer mengambil pendekatan yang sangat berbeda untuk subjek yang sama. Satu desain terlihat sederhana dan bersudut dengan detail minimal, sementara yang lain lebih kompleks dengan detail yang rumit dan berliku.

Meskipun sangat berbeda, kedua gaya ini—baik yang minimal maupun yang rumit—menghasilkan desain yang efektif dan menarik. Bereksperimen dengan menambah atau mengurangi detail bisa menjadi kunci untuk menciptakan desain yang bervariasi dan dinamis.

Kamu bisa mencobanya dengan memilih subjek yang kamu minati, lalu gunakan sebagai titik awal untuk mengeksplorasi berbagai gaya desain. Tambah atau kurangi elemen, dan cobalah berpikir out of the box.
4. Gunakan Objek yang Familiar dengan Cara Tak Terduga
Merasa terjebak menggunakan citra yang sama berulang kali? Coba gunakan objek yang mudah dikenali dengan cara yang mengejutkan. Seperti metafora dalam tulisan, memberikan interpretasi tak terduga pada gambar atau objek yang familiar dapat menambah daya tarik dan membuat desainmu menonjol.
Cobalah pikirkan hal-hal yang berkaitan dengan pesan yang ingin kamu sampaikan. Pertimbangkan hubungan yang bisa ditemukan antara dua elemen yang sangat berbeda atau bahkan serupa.
Ketiga poster di bawah ini adalah contoh yang baik. Masing-masing menemukan hubungan cerdas dalam pesannya untuk menciptakan desain yang bermakna. Poster-poster ini menemukan hubungan berdasarkan bentuk—lekukan rol film yang mirip dengan es krim, roda sepeda yang cocok dengan penutup lubang got di NYC, atau ruang di antara jari yang meruncing seperti lengan yang terangkat.
Jika kamu mencari sesuatu yang benar-benar berbeda, coba gunakan objek familiar dengan cara yang tidak biasa untuk menciptakan komunikasi yang menarik perhatian.

5. Lupakan Font Favorit Kamu untuk Sementara
Banyak desainer memiliki font favorit, dan tidak masalah menggunakannya jika cocok dengan proyek tertentu. Namun, jika kamu mendapati dirimu terlalu sering mengandalkan font yang sama, inilah saatnya untuk mencoba hal baru. Tipografi adalah bagian penting dari desain grafis, dan kamu tentu tidak ingin semua proyekmu terlihat seperti cetakan kue.
Ada banyak sumber font gratis atau berbayar yang bisa kamu gunakan, seperti Font Squirrel, Lost Type, Google Fonts, dan TypeKit. Jika kamu benar-benar ingin menghasilkan desain yang berbeda dari biasanya, larang dirimu menggunakan font favoritmu. Luangkan waktu untuk mencari yang baru dan buat koleksi pribadimu sendiri.

6. Batasi Penggunaan Stock Photo Ilustrasi dan Vektor
Ada banyak sumber daya desain hebat di luar sana, baik gratis maupun berbayar. Namun, jika kamu terus-menerus kembali ke sumber yang sama, desainmu mungkin akan mulai terlihat terlalu mirip.

Stock resources memang bisa menghemat banyak waktu, tetapi jika jadwal dan ruang lingkup proyek memungkinkan, ciptakan gambar dan grafik orisinalmu sendiri. Jika waktu sangat terbatas, coba kustomisasi atau adaptasi sumber daya stok yang ada untuk memberikan sentuhan pribadimu.
7. Kembali ke Proses Analog Mulai dengan Sketsa
Saat ini, desainer grafis memiliki banyak tools dan program canggih untuk menciptakan desain digital. Namun, bukan berarti kita harus bergantung sepenuhnya pada tools tersebut. Terkadang, menggunakan alat yang sama setiap hari justru bisa membuat kita terjebak dalam rutinitas dan menghasilkan konten yang monoton. Membuat sketsa sebelum beralih ke komputer memiliki beberapa keuntungan.

a. Eksplorasi Cepat dan Efisien
Kamu bisa mencoba berbagai layout dan konsep dengan cepat tanpa menghabiskan banyak waktu untuk membuatnya di software desain. Proses ini juga memungkinkanmu menyaring ide-ide terbaik sejak awal.
b. Brainstorming dan Persetujuan Awal
Proses ini mempermudah brainstorming dan mendapatkan persetujuan di tahap awal, sehingga kamu tidak membuang waktu untuk desain yang mungkin ditolak.
c. Aksesibilitas dan Fleksibilitas
Buku sketsa kecil dan pensil bisa dibawa ke mana saja, memungkinkan kamu mencatat ide kapan pun inspirasi datang, entah saat bertemu klien, di transportasi umum, atau saat bersantai.

Membuat sketsa terlebih dahulu dapat membantumu keluar dari alur kerja digital yang itu-itu saja, serta menyuntikkan ide-ide segar ke dalam desainmu. Kamu tidak harus pandai menggambar untuk menggunakan sketsa sebagai alat desain; yang terpenting adalah mengganggu rutinitas berpikirmu untuk menemukan jalan menuju desain yang unik.
8. Tambahkan Elemen Hand-Drawn pada Desain Final
Jika kamu memiliki pengalaman dengan media seni tradisional seperti menggambar atau melukis, salah satu cara terbaik untuk menambahkan sentuhan unik adalah dengan membuat ilustrasi atau tulisan hand-drawn. Seluruh desain bisa dibuat dengan tangan, atau hanya elemen tertentu saja.
Salah satu caranya adalah dengan ilustrasi komplementer. Seperti yang terlihat dalam seri iklan oleh Sara Morris ini, elemen ilustratif yang sangat sederhana dipasangkan dengan elemen fotografi untuk menciptakan desain yang baru, menyenangkan, dan unik.

Cara lain yang sangat mudah adalah dengan menggunakan tipografi buatan tangan. Coba pasangkan jenis huruf serif biasa dengan tipografi yang lebih bebas dan tidak linear. Baik kamu memilih menggunakan font yang sudah jadi atau meluangkan waktu untuk menulisnya sendiri, kombinasi ini dapat memberikan efek orisinal yang akan membuat desainmu berbeda.

9. Kustomisasi Template atau Buat Sendiri
Template desain sangat berguna untuk mendapatkan dimensi yang tepat atau menghemat waktu pada proyek rutin. Namun, jika kamu menggunakan template yang sudah jadi tanpa perubahan apa pun, kemungkinan besar ada orang lain yang menggunakan desain yang sama persis.
Untuk menghemat waktu tanpa mengorbankan keunikan, ada beberapa alternatif yang bisa kamu coba.
a. Buat template sendiri
Membuat master file sangat masuk akal untuk desain yang diproduksi secara berkala, seperti majalah atau newsletter. Dengan layout dasar yang sudah ada, kamu bisa lebih fokus pada kreativitas konten baru.
b. Modifikasi template yang sudah ada
Jika kamu menggunakan template yang sudah ada, buatlah perubahan yang cukup signifikan sehingga tidak lagi dikenali sebagai aslinya. Dengan begitu, kamu mendapatkan keuntungan dari titik awal yang cepat, namun dengan tampilan dan fungsi desain kustom.

Tools seperti Canva membuat kustomisasi desain menjadi sangat mudah. Jelajahi berbagai opsi, warna, dan kombinasi tipografi untuk menyesuaikan desain dengan kebutuhanmu. Anggaplah template sebagai batu lonjcan menuju desain yang benar-benar sempurna untukmu.
10. Pahami Perbedaan Antara Meniru dan Terinspirasi
Mempelajari karya desainer lain adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan inspirasi dan belajar tentang berbagai gaya serta teknik. Ada banyak sekali talenta desain dan ilustrasi yang bisa ditemukan di media sosial seperti Dribbble dan Instagram.
Para seniman selalu terinspirasi satu sama lain. Namun, sebagai desainer grafis, kamu harus berhati-hati. Mencoba mereplikasi desain yang kamu kagumi bisa menjadi latihan pribadi yang bagus, tetapi jangan sampai secara tidak sengaja memasukkan aspek unik dari karya desainer lain ke dalam pekerjaan profesionalmu.

Austin Kleon, penulis buku terlaris Steal Like an Artist, memiliki pandangan menarik tentang hal ini: “Jangan hanya mencuri gayanya, curi pemikiran di balik gaya itu. Kamu tidak ingin terlihat seperti pahlawanmu, kamu ingin melihat seperti pahlawanmu. Alasan untuk meniru pahlawanmu dan gaya mereka adalah agar kamu bisa mendapatkan gambaran sekilas tentang cara berpikir mereka.”
Pada akhirnya, kamu harus beralih dari meniru menjadi meneladani. Kleon menyimpulkannya dengan baik: “Meniru adalah tentang menyalin. Sedangkan emulasi adalah ketika proses meniru selangkah lebih maju, menerobos menjadi gayamu sendiri.”
Mendesain untuk pekerjaan bisa jadi tantangan, terutama saat harus terus menghasilkan ide-ide kreatif. Dengan menerapkan 10 tips ini, kamu bisa mulai menemukan gayamu sendiri dan secara konsisten menciptakan desain yang menonjol dan unik.
Menciptakan desain yang orisinal adalah kunci, dan fondasi utamanya terletak pada logo yang kuat. Dengan jasa desain logo dari tim berpengalaman kami, kamu bisa memiliki identitas visual yang tampil unik dan profesional. Selanjutnya, jasa branding kami akan menyatukan semua elemen desainmu secara konsisten agar brand-mu mudah dikenali dan berkesan.
