Terminologi Desain Grafis Bagi Orang Awam

Saat Anda terjun ke dunia desain grafis, mungkin Anda akan menemukan beberapa kata jargon yang belum pernah Anda dengar sebelumnya. Di artikel berikut ini kami akan jabarkan 26 terminologi desain grafis bagi orang awam sehingga Anda dengan mudah mengerti apa arti semua jargon tersebut. Begitu banyak istilah desain grafis yang dikeluarkan oleh para profesional industri, ada baiknya untuk Anda ketahui.

Namun, meskipun menjadi seorang desainer ahli bukanlah hal yang mudah, menerapkan beberapa dasar desain grafis adalah cara yang bagus untuk memulai.

“Ngomong-ngomong, apa sih arti hierarki visual ?!”

Jangan khawatir, kita akan membahasnya – dan banyak kata desain grafis lainnya – di bawah ini.

Dengan mempelajari terminologi desain grafis ini, Anda akan berada di jalur yang benar untuk mendesain logo Anda sendiri, materi pemasaran, website desain, dan banyak lagi.

1. Tipografi

Tipografi adalah pengaturan jenis huruf, idealnya dalam format yang menarik dan dapat dibaca secara visual. Ini adalah salah satu istilah desain grafis yang paling mendasar dan merupakan penjelasan yang lebih luas untuk elemen tipografi seperti tipografi, font, hierarki, dan banyak lagi.

Mempelajari tipografi adalah tempat yang tepat untuk memulai perjalanan desain Anda, karena tipografi memainkan peran penting dalam desain apa pun dan sering kali menjadi bagian paling penting dalam projek desain.

Dan karena banyak orang bingung dengan keduanya, atau berpikir bahwa keduanya adalah hal yang sama, berikut adalah arti sebenarnya dari istilah jenis huruf dan font:

    Typeface: sekumpulan satu atau lebih font yang dimasukkan ke dalam satu kategori, karena fitur desain yang sama. Contoh: Avenir.

    Font: jenis huruf tertentu dengan ukuran dan gaya tertentu. Font dalam jenis huruf yang dibagikan sering kali memiliki bobot yang berbeda, miring, miring, dan banyak lagi. Contoh: Avenir LT Std 35 Light.

2. Kerning, Leading, dan Tracking

Ini adalah tiga istilah desain grafis yang semuanya mengacu pada ruang antar huruf.

•     Kerning: jarak antara dua karakter tertentu dalam huruf
•     Leading: jarak antara dua baris kata
•     Tracking: jarak antara semua huruf

Semua elemen ini memainkan peran besar dalam tingkat keterbacaan huruf, dan juga dapat digunakan untuk menyampaikan emosi yang berbeda.

Misalnya, teks yang memiliki tracking dan leading yang lebih besar dapat membangkitkan perasaan tenang, sedangkan kerning dan arahan yang ketat dapat menimbulkan perasaan tegang.

Pro Tip: Jangan membuat spasi terlalu sempit – ini dapat membuat kata / kalimat sulit dibaca!

Saat menggunakan software seperti Photoshop dan Illustrator untuk bermain-main dengan jarak antara huruf / kata / kalimat, pastikan untuk mengingat pengalaman pengguna! Lebih baik memiliki teks yang mudah dibaca daripada teks yang terlalu “bergaya”.

Berikut adalah infografis yang berhubungan dengan huruf.

3. Jenis Huruf Serif

Tipografi serif berisi guratan dekoratif kecil (juga disebut sebagai “kaki”), yang berada di akhir setiap baris pada huruf. Font dengan gaya ini sering kali dianggap klasik, mewah, atau profesional. Banyak surat kabar menggunakan tipografi serif, dan juga populer di buku, brosur, dan cetakan kecil.

Beberapa contoh jenis font ini adalah Baskerville, Caslon, Didot, Bookman Old Style, dan Times New Roman.

4. Jenis Huruf Sans-Serif

Jenis huruf sans-serif adalah kebalikan dari font serif: tidak mengandung goresan dekoratif di akhir setiap baris pada huruf, membuatnya tampak lebih modern dan sederhana.

Mereka sangat mudah dibaca dalam cetakan besar dan kecil, yang membuatnya ideal untuk digunakan pada aset digital apa pun, dari situs web hingga ebuku.

Beberapa contoh jenis font ini adalah Avenir, Futura, Circular, Lucida Sans, dan Helvetica.

5. Jenis Huruf Slab

Tipografi slab adalah jenis serif yang memiliki tampilan lebih tebal dan lebih berani. Karena itu, mereka sering kali hanya digunakan sebagai judul atau tajuk berita (atau sebagai nama perusahaan dalam logo), dan jarang digunakan sebagai teks isi.

Pada contoh di bawah ini, hanya nama perusahaan yang menggunakan jenis huruf slab, sedangkan slogannya adalah sans-serif, yang memberikan hierarki yang jelas.

Beberapa contoh jenis font ini adalah Clarendon, Black Slabbath, Sentinel, Rockwell, dan Arvo.

6. Jenis Huruf Skrip

Jenis huruf skrip meniru tulisan tangan, dengan ikal dan lekukan dekoratif. Gaya ini dapat menambah romantisme atau keanggunan pada sebuah desain. Karena mereka bisa lebih sulit dibaca pada ukuran yang berbeda, tipografi skrip bekerja paling baik di judul atau aplikasi yang lebih besar.

Beberapa contoh jenis font ini adalah Hickory Jack, Noelan, Beautiful Bloom, Dancing Script, dan Sweet Mia.

7. Tingkat Visual (Hirarki Visual)

Tingkat visual adalah pengaturan elemen desain untuk memandu pembaca memutuskan informasi apa yang paling penting. Ini dicapai melalui penggunaan font, warna, gambar, dan ukuran – seperti nama perusahaan yang lebih terang, lebih besar, dan lebih berani, dengan slogan yang lebih ringan dan lebih kecil di bawahnya.

Ini adalah salah satu istilah desain grafis yang paling penting untuk dipahami, karena memengaruhi pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Seperti yang Anda lihat di atas, tanpa hierarki yang benar, logo di sebelah kanan menjadi tidak jelas. Jika Terra adalah nama perusahaannya, maka itu harus lebih besar, lebih berani, dan paling menarik perhatian.

Bantu para pembaca dengan menggunakan tingkat visual yang benar, dan arahkan pandangan mereka sesuai dengan susunan tingkatan pesan yang ingin terbaca.

8. Branding dan Identitas Merek

Merek adalah inti keseluruhan dari sebuah perusahaan. Hal ini yang membuat bisnis Anda unik, dan menonjol (atau berbaur) dari pesaing Anda. Anda dapat mencoba yang terbaik untuk mengomunikasikan dengan tepat apa yang Anda pikirkan tentang merek Anda, tetapi pada kenyataannya, merek Anda adalah apa yang dikatakan oleh audiens dan pelanggan Anda!

Pro Tips: Merek bukanlah apa yang Anda katakan. Namun apa yang mereka katakan.

Di sisi lain, branding adalah apa yang secara aktif Anda tunjukkan kepada dunia. Seperti logo, corak, pilihan font, warna, perpesanan, iklan, afiliasi Anda, dan banyak lagi! Semua elemen ini dipilih untuk berkomunikasi dengan cara tertentu, dan untuk menargetkan demografis tertentu.

Jadi, apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu membentuk identitas merek melalui desain grafis? Pahami pelanggan / audiens Anda, dan buat visual Anda untuk menarik langsung mereka.

Misalnya, jika Anda adalah pembuat perhiasan yang berfokus pada gelang dan cincin feminin, merek Anda harus mencerminkan hal ini!

Setelah perusahaan memperkuat mereknya, mereka akan sering membuat pedoman merek khusus yang membantu menjaga konsistensi pesan, corak, dan visual di semua titik kontak.

9. Logotype (Jenis logo)

Jenis logo adalah logo yang hanya menggunakan nama merek. Juga dikenal sebagai “wordmark”, jenis logo adalah pilihan yang bagus untuk merek yang mencari pengenalan nama. Jenis logo memberikan lebih banyak ruang untuk informasi tentang sebuah perusahaan, dan seringkali dapat memberikan ruang untuk sebuah slogan.

10. Brandmark

Juga dikenal sebagai “logomark”, istilah desain ini sebenarnya kebalikan dari yang di atas. Tanda merek adalah logo yang disampaikan secara eksklusif melalui simbol, lambang, atau semacam gambar. Merek biasanya mentransisikan logonya menjadi tanda merek setelah mereka mendapatkan pengakuan oleh massa dan mampu menghapus nama perusahaan dari logo mereka.

Nike mengembangkan logo mereka menjadi simbol “swoosh” pada tahun 1995 setelah puluhan tahun membangun pengenalan merek.

11. Kontras

Kontras adalah tingkat perbedaan antara dua elemen yang berlawanan. Ini biasanya mengacu pada penjajaran antara gelap vs. terang dalam foto atau gambar, tetapi juga dapat menjelaskan elemen seperti kasar vs. halus, atau tipis vs. tebal.

Semakin kontras, semakin banyak elemen ini menjadi berbeda. Semakin sedikit kontras, semakin menyatu.

Pro Tips: Pikirkan hal ini dengan cermat saat Anda membuat desain. Kontras dapat menjadi cara yang bagus untuk menarik perhatian ke elemen atau bahkan kata tertentu, tetapi juga dapat menghalangi orang dari keseluruhan desain saat digunakan terlalu banyak.

12. Ruang Negatif (Negative Space)

Ruang negatif (juga disebut “ruang putih”) mengacu pada area desain apa pun yang tidak diisi dengan konten visual. Ruang tidak harus berwarna putih, tetapi tanpa desain.

Desainer terkadang menggunakan ruang negatif untuk menyampaikan pesan atau makna tersembunyi atau untuk menggoda penonton agar melihat berbagai bentuk, simbol, dan huruf di ruang kosong yang digunakan.

Lihat logo FedEx yang terkenal di atas, dan bagaimana logo tersebut menggunakan ruang negatif untuk membentuk panah antara “E” dan “x”, yang dijadikan sebagai arah dan tujuan positif perusahaan.

13. Monokrom

Monokrom adalah istilah desain grafis untuk skema warna yang dibangun hanya dari satu warna. Misalnya, jika Anda ingin membuat gambar monokromatik dengan warna hijau, Anda dapat menggunakan warna hijau apa pun, termasuk nada gelap dan terang, tetapi tidak ada di luar kisaran ini.

Kapan Anda akan menggunakan skema ini? Kapanpun Anda ingin membangkitkan kesatuan dalam sebuah visual. Palet warna monokrom sebenarnya adalah praktik umum dalam dekorasi interior!

14. Latar Belakang Transparan

Latar belakang transparan mengacu pada saat grafik atau logo tidak memiliki warna latar belakang – atau sebenarnya, tidak memiliki latar belakang sama sekali.

Desain ini sering kali disimpan sebagai file PNG dan dapat ditempatkan di atas video, iklan, foto, dan lainnya.

15. Ruang Kosong / Zona Eksklusi (Clear Space/Exclusion Zone)

Ruang kosong (atau zona pengecualian) mengacu pada jumlah ruang (atau bantalan) tertentu yang harus dimiliki logo di semua sisi. Tidak peduli di mana itu digunakan, harus ada sejumlah ruang di sekitarnya.

Mengapa ruang ini ada? Untuk memastikan bahwa logo selalu terlihat bagus, terlihat jelas dan tidak dipenuhi elemen lain. Ini biasanya ditentukan dalam dokumen pedoman merek.

16. Gradien

Gradien adalah perubahan warna secara bertahap, dimulai dari satu nada dan berubah menjadi warna lain. Anda juga dapat menggunakan gradien yang memudar dari satu warna menjadi transparan, yang merupakan efek yang sering digunakan sebagai hamparan pada gambar dan desain.

Ada dua jenis gradien yang umum:

•     Gradien linier: di mana setiap warna berada di sisi berlawanan
•     Gradien radial: di mana satu warna berada di tengah/pusat lingkaran, dan warna lainnya di tepi luar bentuk lingkaran

Desain logo Instagram adalah contoh gradien yang terkenal dalam desain logo. Meskipun terdiri dari banyak warna, setiap warna menyatu dengan warna berikutnya secara bertahap, memberikan logo ini kesan yang hampir retro / psikedelik.

Mereka kemudian menggunakan desain gradien dan skema warna ini dan menerapkannya di desain aplikasi mereka yang lain: Instagram TV, Boomerang, Hyperlapse, dan Layout.

17. Hot Print (Foil)

Kertas hot print memberikan tampilan logam yang terkadang Anda lihat di logo dan kartu nama — kertas hot print emas, dan perak adalah warna yang paling umum ditemui. Penggunaan hot print dalam desain logo merupakan pilihan berani yang menciptakan efek dinamis dan mewah.

18. Opasitas (Opacity)

Opacity adalah kata desain yang sering digunakan yang menggambarkan tingkat transparansi dalam desain. Anda dapat menyesuaikan opasitas untuk memudarkan, memadukan, atau mencerahkan elemen desain Anda!

19. Wadah (Container / Envelope)

Bentuk yang berisi informasi logo Anda sebagai “wadah”. Wadah tersedia dalam berbagai bentuk, dari lingkaran, persegi, hingga segitiga, masing-masing dengan signifikansinya.

20. Aspek rasio

Aspek rasio mendeskripsikan hubungan antara lebar dan tinggi bentuk (biasanya persegi panjang). Seringkali saat membuat atau menambahkan gambar ke situs web Anda, Anda akan melihat opsi seperti 1: 1 (persegi) atau 16: 9 (lebar). Rasio ini memengaruhi kedalaman dan skala cara Anda melihat gambar.

Gambar 1: 1 cenderung dipotong lebih rapat dan fokus pada satu elemen dalam gambar. Lebih luas, lebih banyak gambar panorama akan mengambil rasio yang lebih besar, 16: 9 misalnya, dan memberikan tampilan gambar skala luas.

21. Perataan (Alignment Kiri, Kanan, Tengah)

Perataan adalah istilah desain grafis umum yang mengacu pada tempat Anda menempatkan gambar atau teks dalam desain sehingga sejajar. Penjajaran yang tepat menciptakan urutan informasi. Elemen desain sering kali disejajarkan ke kiri, kanan, atau tengah untuk menciptakan kesan organisasi.

Penyelarasan yang tepat dari nama merek, simbol, dan slogan logo di sebelah kiri menciptakan aliran informasi yang elegan. Sedangkan pada logo di sebelah kanan, mata berdesak-desakan dan penonton dibiarkan sedikit bingung tentang penempatan cupcake.

22. Aturan sepertiga (Rule of Thirds)

Ini adalah trik desain dan fotografi yang biasa ditemui. Bagilah desain Anda menjadi tiga kolom vertikal, dan tiga kolom horizontal. Kemudian tempatkan elemen penting di sepanjang garis tersebut, atau di tempat mereka berpotongan. Gunakan aturan sepertiga saat mendesain grafik media sosial untuk membuat desain seimbang yang menarik perhatian.

23. Resolusi

Resolusi istilah menggambarkan ketajaman dan kejelasan gambar. Resolusi digital sering kali diukur dalam piksel per inci (PPI). Biasanya, semakin tinggi PPI, semakin jelas gambar Anda. Dalam cetakan, resolusi diukur dalam dots per inch (DPI).

Logo di sebelah kanan memiliki resolusi yang lebih tinggi daripada logo di sebelah kiri.

24. Grid

Desainer grafis akan sering menggunakan grid di layar mereka saat mendesain bahan merek untuk memastikan elemennya lurus, rata, seimbang, dan sejajar.

25. Garis Potong (Bleed Marks)

Istilah desain ini sebenarnya mengacu pada indikator yang ditempatkan di sekitar desain tempat kertas akan dipotong. Garis potong biasanya digunakan diluar desain, sehingga akan ikut terpotong.

26. Vector / Pixel

Dalam bekerja dengan software grafis digital, Anda akan menemukan 2 istilah penting, yaitu vector dan pixel.

Beda penggunaan file

• Vector: baik untuk file logo, layout desain cetak offset
• Pixel: baik untuk file photo, layout desain cetak digital

Software

• Vector: Adobe Illustrator, Corel Draw
• Pixel: Adobe Photostop

Namun jangan samakan terminologi desain grafis dengan format file, karena format file Adobe Illustrator bisa menyimpan dalam bentuk vector atau pixel.

Itu tadi adalah 26 kata jargon / terminologi desain grafis dengan contoh dan pemahaman bagi orang awam. Ada baiknya Anda sedikit mengetahui terminologi desain grafis sehingga saat Anda bekerja atau mendiskusikan projek dengan desainer grafis lain, Anda sedikit banyak mengetahui terminologi desain grafis ini.

Jika Anda tidak mempunyai waktu untuk mempelajari terminologi desain grafis ataupun dalam mengembangkan projek secara mandiri, percayakan kepada kami, FruityLOGIC Design, desainer berpengalaman dan profesional di Surabaya.

FruityLOGIC Design – fruitylogic.com
Graphic Design, Website Design, SEO
Kupang Baru 1/100, Surabaya 60189
t : +62317344564
f : +62317342062
e : info[@]fruitylogic.com
WA : 081332161357