Kebutuhan akan membangun sebuah properti seperti rumah menjadikan kita akan mencari bahan yang berkualitas seperti penggunaan beton ringan. Beton ringan dipilih biasanya untuk dinding rumah. Beton dipilih sebagai material karena beton mempunyai keawetan yang lebih bila dibandingkan dengan kayu. Perilaku beton juga lebih mudah diprediksi bila dibandingkan kayu karena mutu beton lebih seragam bila dibandingkan dengan kayu dan perhitungan beton sebagai bahan bangunan tahan gempa sudah lebih detail bila dibandingkan dengan kayu
Pro Foam adalah perusahaan yang berada di Surabaya dan Jakarta, telah banyak mensupply beton ringan ke proyek-proyek di Indonesia. Beton ringan Pro Foam diproduksi dengan teknologi tinggi berstandar International, dari bahan material bermutu tinggi dan proses kontrol produksi yang ketat melalui serangkaian pengujian yang tepat sehingga dihasilkan produk yang bermutu tinggi. Bata ringan Pro Foam sangat tepat dan ekonomis digunakan untuk pembangunan gedung bertingkat maupun dinding rumah karena beton ringannya yang memiliki sifat ringan tapi kuat, dimensi yang presisi, daya hantar panas yang rendah, saya serap air yang rendah dan ramah lingkungan.
Dengan berdasar pada kualitas produk, FruityLOGIC Design menuangkan kreatifitasnya dalam pembuatan brand untuk beton ringan Pro Foam, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Hasil yang maksimal dari pengerjaan logo Pro Foam menciptakan penjualan semakin meningkat.
Pembangunan di Indonesia semakin hari semakin maju. Kota Surabaya dan Jakarta adalah yang paling signifikan dalam kemajuan pembangunan. Sudah banyak perusahaan properti yang telah sukses dalam bisnisnya. Penunjang kesuksesan ini tidak lain dari strategi dan manajemen perusahaan tersebut. Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan adalah material. Sebuah proyek harus mempunyai perhitungan yang matang agar proyek dapat berjalan dengan baik dan lancar. Material seperti beton ringan saat ini banyak diminati. Pasalnya, beton ringan lebih praktis dan proses pemasangan memerlukan waktu tidak cukup lama.
0 Komentar
Komentar